SINOPSIS FTV JOGJA
Cerita &
Skenario:
Endik Koeswoyo
Sutradara:
Lakonde
DIMAS (24 tahun) adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas di Jakarta yang sedang melakukan
penelitian untuk skripsinya yang mengambil tema Bisnis Gerabah dan Keramik di
Kasongan Bantul Yogyakarta. DIMAS berangkat ke Jogja bersama dua temannya, HANA
(23 tahun) dan JANE (23 tahun). Saat ikut menggali tanah yang akan dijadikan
gerabah, tanpa sengaja DIMAS menemukan sebuah patung dari tanah liat yang
terlihat tua, namun anehnya patung itu tanpa kepala, hanya bagian leher ke
bawah saja. DIMAS yang penggemar barang antik sangat-sangat tertarik dengan
patung yang ukurannya cukup besar itu. Atas saran HANA dan JANE teman
penelitiannya, DIMAS berniat mencari informasi mengenai patung batu yang mereka
temukan itu. Menurut informasi dari warga sekitar, di wilayah Kasongan tersebut
ada Ibu MALINDA, seniman sangat memahami bentuk patung dan ahli membuat patung
dari tanah liat, lulusan Kriya Seni. DIMAS berencana membawa patung tanpa
kepala itu ke tempat Ibu Malinda yang konon katanya Ahli dalam membuat Patung.
Dimas ingin membuatkan kepala patung itu sebagai oleh-oleh untuk ayahnya yang
memang seoran kolektor barang antik di Jakarta.
DIMAS akhirnya menemukan
tempat pembuat patung yang di maksud oleh warga sekitar. Ternyata tempatnya dekat
dengan hotel mereka tinggal, di tempat itu DIMAS bertemu dengan MALIKA (24
tahun) seniman yang meneruskan usaha orang tuanya. Dimas sempat mengira kalau
MALIKA itu sudah tua, ternyata masih muda. DIMAS meminta MALIKA membuat kepala
patung itu. Di luar dugaan MALIKA malah mencurigai DIMAS sebagai sindikat
pencurian patung-patung peninggalan sejarah, Karena setelah diperiksa Patung
Tanah Liat yang ditemukan DIMAS berasal dari tahun 1812 pada masa kepemimpinan
Hamengkubuwono II. M0dus pencurian patung selalu seperti ini, kepala patung dibuang
dan dibuatkan duplikatnya. DIMAS marah besar dituduh seperti itu, dia menemukan
patung ini, dia tidak tidak mencurinya. Tetapi MALIKA tetap tidak mau
membuatkan kepala patung yang diinginkan DIMAS. DIMAS kesal, balik menuduh MALIKA
sombong dan tidak mau membantunya. DIMAS akan cari ahli patung lain. Di temani
oleh Jane dan Hana, Dimas mencari pematung lain.
Tetapi rata-rata pematung di
sekitar tempat itu memang tidak mau dan bilang tidak bisa membuat kepala
patung, yang bisa hanya MALIKA karena dia kuliah kriya seni. Jadi hanya MALIKA
yang paham soal patung itu. Mau tidak mau, DIMAS harus kembali ke MALIKA,
karena menurut informasi patung itu sangat berharga untuk digali informasinya
jika DIMAS bisa menemukan bentuk kepalanya. Dengan menahan egonya, DIMAS
memohon sama MALIKA untuk mau membuat kepala patung itu, berapapun akan dia
bayar. MALIKA tidak mau, dia bahkan mengancam DIMAS dan mau melaporkan DIMAS ke
dinas cagar budaya. DIMAS jadi sedih banget dituduh sindikat pencuri benda
purbakala oleh MALIKA. MALIKA menantang DIMAS untuk membuktikan dia tidak bukan
sindikat pencuri benda sejarah, maka Malika mengajak Dimas ke dinas purbakala. DIMAS
dan MALIKA ke dinas kepurbakalaan, patung itu malah disita karena dianggap
benda sejarah. DIMAS makin sedih dan makin kesal. Padahal dia sangat ingin
meneliti tentang patung yang dia temukan. Bahkan DIMAS marah ke Malika, dia
jalan pulang dari dinas kebudayaan jalan kaki, nggak mau naik mobil tuanya MALIKA.
MALIKA jadi merasa sangat bersalah, apalagi DIMAS menuduh MALIKA sengaja
menjebaknya dengan mengantarkan patung itu ke dinas kepurbakalaan. DIMAS hanya
mahsiswa yang sedang melakukan penelitian, bukan seperti yang dia tuduhkan
selama ini.
Malam harinya, MALIKA
mendatangi DIMAS di hotel tempat DIMAS menginap. DIMAS nggak mau menemui MALIKA
walau JANE merayunya. DIMAS kekeh, gara-gara MALIKA semuanya jadi berantakan.
Tetapi ternyata malam itu MALIKA bilang, dia bisa membuat patung yang sama
persis dengan yang dibawa DIMAS, asalkan DIMAS punya fotonya. DIMAS punya
fotonya, dia sempat beberapa kali selfie sama patung itu. Foto-foto selfienya
lucu, lucu, DIMAS pegang patung tanpa kepala, dan seolah kepalanya adalah
kepala DIMAS. MALIKA meminta foto itu, dia janji akan buatin patung itu sebagai
permintaan maafnya. DIMAS ragu, tetapi JANE meyakinkan DIMAS. HANA teman mereka
juga bilang tidak ada salahnya mencoba.
MALIKA di tempatnya mulai
membuat patung, dia mencari tanah yang pas, dia mengolah tanah liat menjadi
bubur tanah, dan mulai membuat patung dari tanah liat. Tetapi ternyata MALIKA gagal
ketika membuat kepala patung, yang muncul disana adalah wajah lelaki mirip DIMAS,
padahal jelas-jelas patung itu adalah patung perempuan. DIMAS yang melihat itu
jadi ketawa sendiri. DIMAS dan MALIKA jadi semakin dekat dan akrab, mereka
mencoba membuat sketsa patung lewat gambar dulu, lagi-lagi yang muncul wajah DIMAS,
akhirnya MALIKA mencetak foto patung dan membuang bagian wajah DIMAS.
MALIKA juga mengajak DIMAS ke
beberapa situs dekat Kasongan, mereka mencari referensi patung-patung yang
dirasa mirip dari koleksi buku-buku milik MALIKA. MALIKA dan DIMAS akhirnya
menemukan referensi patung yang sesuai. Dengan kemapuan MALIKA membuat patung
selama ini, mereka berhasil menyelesaikan desain patung batu itu. Sangat mirip
dengan yang dibawa DIMAS dulu. DIMAS senang sekali, MALIKA mulai membuat
berdasar data-data yang berhasil mereka kumpulkan.
Akan tetapi masalah muncul ketika HANA ternyata tidak
menyukai MALIKA, HANA mencoba mengacaukan hubungan MALIKA dan DIMAS. HANA
selama ini cemburu melihat kedekatan DIMAS dan MALIKA. HANA menyembunyikan desain
yang sudah dibuat DIMAS dan MALIKA. DIMAS dan MALIKA jadi bingung, gambar
desain mereka menghilang entah kemana, padahal MALIKA belum selesai membuat
patung itu.
HANA ternyata membawa desain patung ke pemahat lain,
dia memesan desain patung seperti hasil gambar MALIKA dan DIMAS. HANA ingin
membuat kejutan pada DIMAS. Sementara itu dengan hilangnya gambar itu, MALIKA
dan DIMAS bukannya semakin renggang hubungannya, mereka semakin dekat, DIMAS
dan MALIKA membuat gambar baru, karena waktu mepet, DIMAS di temani JANE sampai
harus menginap di tempat atau studio milik MALIKA. JANE dan DIMAS juga harus
tetap melakukan penelitain tentang bisnis keramik. Bahkan Dimas memaksa MALIKA
menjadi salah satu nara sumbernya. MALIKA membuat patung, DIMAS sibuk wawancara
MALIKA. MALIKA juga sempat mengantarkan JANE dan DIMAS ke beberapa pengrajin
senior untuk wawancara, tetapi HANA belakangan ini jarang mau ikut mereka. MALIKA
mengerjakan patung itu siang malam, tetapi dia merasa gagal. Patung itu tidak
bisa dia selesaikan. DIMAS berterimakasih pada MALIKA, setidaknya dia sudah
bersusaha. Sebelum pulang ke Jakarta, Dimas meminta MALIKA mengajarinya membuat
guci, atau vas bunga, konon itu yang paling mudah dipelajari. MALIKA dan DIMAS
membuat sebuah vas bunga, dengan cara tradisonal, dari tanah liat terbentuklan
sebuah vas bunga.
Ke esokan harinya, DIMAS, JANE dan HANA sudah
siap-siap hendak pulang ke Jakarta, tetapi entah kenapa, hari itu DIMAS
membatalkan penerbangannya. Dia masih ingin di Jogja, dia merasa dirinya jatuh
hati sama MALIKA. Melihat DIMAS membatalkan penerbangan ke JOGJA, HANA semakin
menyadari kalau DIMAS sudah jatuh hati sama MALIKA. Walaupun DIMAS bilang dia masih
ingin menyelesaikan penelitiannya, masih banyak data yang kurang karena selama
di Jogja, Dimas bukannya fokus pada bisnis keramik dan gerabah, dia malah sibuk
ngurusi patung. HANA memaksa DIMAS kembali ke JAKARTA, dia tau kalau DIMAS
tidak pulang karena dia ingin patungnya selesai, bahkan HANA memberikan
surprise ke DIMAS dengan menunjukkan patung yang sudah selesai, patung itu
sangat mirip. DIMAS senang patung yang diberikan HANA, tetapi DIMAS sudah tau kalau
HANA curang, PAK MAMAT yang membuat patung itu ternyata semalam sudah
mengatarkan ke MALIKA gambar aslinya. HANA jadi malu banget, tetapi DIMAS tidak
marah, bahkan Dimas memaafkan HANA hanya saja rasa kecewanya pada HANA tidak
akan bisa berubah menjadi cinta. JANE menyarankan HANA untuk pulang sendiri
saja. JANE malah mau ikutan DIMAS, menambah waktu di JOGJA sampai dengan batas
waktu yang tidak ditentukan, JANE mau belajar membuat keramik dari tanah sama
MALIKA. HANA kesal, dia akhirnya pulang sendiri ke Jakarta hari itu.
DIMAS dan JANE langsung pergi ke studio milik MALIKA. MALIKA
tampak sedih, sambil membuat gerabah, MALIKA galau, dia pikir DIMAS sudah
pulang ke jakarta. Siang itu, MALIKA kaget saat DIMAS dan JANE datang. Pahadal MALIKA
mau mengirimkan patung itu ke Jakarta, sudah disiapkan paking rapi mau diantar
ke kantor pos, tinggal nunggu patungnya yang sedang di bakar. DIMAS dan JANE
senang patung itu sudah jadi, tetapi JANE bilang, ini bukan masalah patung, ini
masalah cinta. Patung bisa dikirim ke Jakarta, masalah cinta tidak bisa main
kirim. DIMAS malu-malu karena JANE ngomong kalau DIMAS sudah jatuh hati sama
MALIKA. MALIKA kaget, tetapi dia senang. MALIKA malu-malu ketika DIMAS membuka kotak kayu yang disiapkan MALIKA untuk
mengirim patung. Di dalam kotak kayu itu, ada tulisan DIMAS I LOVE YOU… yang
ditulis di balik kertas gambar patung. DIMAS langsung cari spidol besar, dia
menulis sebuah kalimat, SENIMAN CANTIK I LOVE YOU… MALIKA senang sekali… DIMAS juga
senang… tetapi tiba-tiba MALIKA memekik kaget. PATUNGNYA!?? Mereka buru-buru ke
belakang, di tempat pembakaran gerabah. Api sudah padam, tinggal baranya,
tetapi patung itu malah GOSONG. Hitam legam. Semua tertawa, bahagia.
-
SEKIAN -
KARAKTERISASI PEMAIN
1. DIMAS (24 tahun)
Gagah, ganteng, baik, gampang penasaran, penggemar
barang antik, sederhana dan humoris. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas di Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk skripsinya yang
mengambil tema Bisnis Gerabah dan Keramik di Kasongan Bantul Yogyakarta. DIMAS
berangkat ke Jogja bersama Jane sepupunya dan Hana teman kuliahnya.
2. MALIKA (24 Tahun)
Cantik, Seniwati, Alhli pembuat geragah, sedikit galak
tetapi aslinya lemah lebut. Mewarisi usaha gerabak milik Ayahnya. Lebih sering
tonggal di Workshop yang sekaligus tempat jualan. Jogja Asli, masih keturunan
Darah Biru, sehingga semua orang menghormatinya, walau masih muda lebih sering
di panggil Ibu. Baru saja lulus S1 Kriya Keramik ISI.
3. GAGAH (25 Tahun)
Ganteng, necis, pengusaha muda, gayanya ala-ala
bisnisman, dia adalah pemilik toko usaha gerabah terbesar, sampai export ke
luar negeri, pemilik Homestay tempat DIMAS CS menginap, karena kaya jadinya
terkesan sombong dan ngeselin. Gagah adalah mantan pacarnya Malika. Tetapi
sudah putus setahun yang lalu.
4. HANA (23 tahun)
Cantik, manja, anak orang kaya, biasa dilayani, naksir
sama Dimas sudah lama, tetapi selalu jaim dan menutupi semua persaannya. Modis,
gaya gaul anak sekarang, ala-ala sok artis. Satu jurusan dan satu kelompok
dengan Dimas dan Jane.
5. JANE (23 tahun)
Cantik, rajin, tegas tetapi terkesan judes. Jane
adalah sepupunya Dimas. Satu jurusan dan satu kelompok dengan Dimas dan Jane.
6. TEJO ( 26 Tahun)
Ngeselin, bodo tapi sok pinter. Pembantu atau tangan
kanan Gagah. Selalu menuruti apa kemuan Gagah. Selalu pengen tampil seperti
anak muda, padahal sudah cukup tua. Tipe anak buah Asak Bapak Senang.
0 Komentar