IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SAYEMBARA PAGI


SAYEMBARA PAGI

Oleh : 

1/
Jagat warna bicara
Biar kutulis dalam puisi
Bagaimana kawanan burung memuja
Rahasia di waktu pagi

Tasbih gunung adalah penghormatan,
Dzikir laut adalah penyerahan,
Siluet subuh terbata di balik corong
Lanskap kehidupan menyongsong

Nama-Mu membasah di celah dedaun pagi
Dalam gema dan takzim
Pak Tua merapal doa di surau kami
Gambaran terpuji juga alim

Ranting kering tersampir rapuh
Ihwal hati yang gundah; gaduh
Si kerdil sesat di alam kembara
Memamah luka tiada kira

Dalam hati, si kerdil bertanya: masihkah subuh jadi milikku?
Alih-alih lama tak bertandang
Jatuhan gerimis mengundang sesak pilu
Keangkuhan musabab penghalang
2/
Sinar matari menari di daun kelapa
Menyepuh tanah bermacam rupa warna
Berdebum ombak dalam kilat cahaya
Histeria pagi disambut para pemuja

Pagi dirayakan laiknya pesta atau kedukaan bagi segelintir yang tak percaya
Cangkir-cangkir mengepulkan aroma juga cerita tak sama
Para pemuja menghidu bau kopi dan teh melati
Kehangatan menyertai jalinan interaksi

Perempuan pilihan berlomba aroma gula dan bubuk merica
Berharap surga di balik butir-butir keikhlasan
Asap mengepul pertanda kudapan matang sempurna
Anak beranak berbagi suap di hangat perapian

Pak Tua tak mau kalah
Dilemparnya sauh ke laut jauh
Dengan segenap harap ia menatap
Pagi menggertap berselimutkan asap

Lantas siapa jadi pemenang?
Tentang mereka yang datang
Pun menghilang
Tentang mereka yang melukis pagi di pesisiran
Adakah kau tahu jawabnya?

Anyer, 20/03/2016

Posting Komentar

0 Komentar