IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SINOPSIS FTV REGULER “CINTAKU DIAPIT DUA PENUMPANG”



SINOPSIS FTV REGULER
“CINTAKU DIAPIT DUA PENUMPANG”

Cerita & Skenario
Jihan Suweleh
Endik Koeswoyo

     Brayen (25 tahun)sedang memakan gorengan di pinggir jalan sambil berbincang dengan penjualnya. Tiba-tiba datang seorang perempuan menyuruh Brayen untuk mengantarnya ke tempat kerjanya buru-buru karena ia melihat Brayen memakai jaket YOI Jek yang berarti seorang pengemudi ojek online. Brayen berdiri dan berkata bahwa ia tidak bisa mengantar kecuali dipesan lewat aplikasi ojek online YOI Jek. Indah (23 Tahun) kesal dan marah-marah, ia berkata akan membayar lebih mahal tapi Brayen tetap tidak mau. Lalu Indah memaksa dan mengancam kalau tidak diantar akan melaporkan Brayen ke polisi sebab bapaknya seorang polisi. Brayen takut dan langsung mengantarnya. Brayen tidak tahu kalau Indah berbohong.
     Saat di pertengahan perjalanan hujan tiba-tiba turun. Brayen ketakutan karena memiliki trauma pada hujan. Mereka menepi di pertokoan. Indah meminta tetap jalan saja yang penting ada jas hujan tetapi Brayen tidak mau karena ia takut disambar petir. Indah kesal dan berkata Brayen berlebihan. Lalu terpaksa Brayen mengambil jas hujan untuk mereka pakai. Setelah memakai jas hujan itu, Brayen diam membeku, Indah memukul pundaknya sambil mengajaknya pergi dari situ. Brayen terlihat pucat dan tiba-tiba gemetaran. Indah bingung dan memutuskan untuk membawa motor Brayen dan membiarkan Brayen duduk di belakangnya. Sepanjang jalan Indah marah-marah karena tidak habis pikir dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online tapi takut hujan. Sepanjang jalan Brayen ketakutan, sesekali ia memeluk Indah dan teriak meminta tolong setiap ada bunyi guntur.
     Hujan reda dan mereka sampai di tempat kerja Indah, Salon Kecantikan yang ia bangun bersama kedua sahabatnya, Bella (23 Tahun) dan Anita (22 Tahun). Ketika turun dari motor matic yang berukuran kecil, Indah tidak sengaja merobek jas hujan yang agak sempit di tubuhnya dan berbahan tipis itu. Brayen kaget dan Indah malah marah-marah padahal Brayen hanya diam saja dengan wajah yang terkejut, tetapi Indah menganggap Brayen meledeknya karena ia gendut. Indah membayarnya dengan uang kecil, padahal tadi janjinya ia akan membayarnya dua kali lipat. Brayen marah-marah tapi ia kalah, dan akhirnya hanya bisa pasrah karena ia juga sudah pusing mendengar Indah berbicara terus sejak tadi.
     Keesokan harinya Brayen mendapat pesanan ojek online dari seorang wanita. Ia terkejut karena tujuannya ke Salon kemarin ia mengantar Indah. Ia malas jika harus bertemu perempuan itu lagi karena cerewet, galak dan bertindak semaunya. Ketika ia ingin membatalkan orderan itu, Perempuan yang memesan sudah mengirim pesan SMS. Karena tidak enak, akhirnya ia menjemput pemesan itu dan ketika sampai ia kaget ternyata bukan Indah. Ia mengantar Bella ke tempat tujuan, ia merasa damai sebab Bella bukan perempuan cerewet seperti Indah. Ketika sudah sampai di tempat tujuan, Brayen merasa ingin terus-terusan dekat dengan Bella, karena ia baik dan tidak berisik. Bella juga unik, karena disaat orang lain risih dengan logat jawa milik Brayen, ia justru sangat senang mendengarnya bicara dengan logat jawa dan melihat rambut klimisnya itu.
     Sore-sore, Brayen mendapat penumpang lagi dari tempat yang sama, Salon Kecantikan. Ia terkejut dan berdebar-debar. Ia merasa jika perempuan yang tadi pagi ia antar akan ia jemput sore ini berarti perempuan itu adalah jodohnya. Ketika ia baca nama pemesannya ternyata namanya Bella, berarti benar itu adalah perempuan tadi pagi. Ia datang ke Salon itu, ketika ia sampai ternyata yang memesan adalah Indah. Mereka sama-sama terkejut. Brayen bertanya, bukankah yang memesan atas nama Bella, kok malah mbak ini yang datang. Indah menjawab bahwa ia tak punya aplikasi YOI Jek, maka ia meminta dipesankan oleh Bella, sedangkan Bella masih di Salon mengurusi data keuangan yang belum selesai.
     Malamnya, Brayen memberanikan diri untuk menghubungi nomor Bella yang sudah ia simpan tadi pagi. Ia mengirimi pesan mengajak kenalan. Bella merespon dengan baik dan ramah. Brayen menawarkan pada Bella agar ia menyewa Brayen saja untuk menjadi ojek pribadinya. Bella langsung senang dan menerimanya. Setelah itu hubungan Brayen dan Bella berlanjut menjadi lebih dekat. Hal ini akhirnya diketahui Indah, ia tak setuju sahabatnya dekat dengan lelaki aneh seperti itu. Indah mengajak Anita, sahabatnya yang lain, untuk membuat sayembara cinta untuk Bella di taman dekat salon mereka. Brayen melihat sayembara itu dan mengikutinya juga. Ketika pendaftaran dilakukan, Indah marah dengan Brayen, ia bilang sayembara ini ditutup baginya. Ketika mereka bertengkar tiba-tiba Putra (26 Tahun) datang dan memohon pada Indah untuk balikan. Indah tidak mau dan bilang bahwa ia sudah punya kekasih.
     Putra tidak percaya, ia meminta bukti. Saking bingungnya, akhirnya Indah berkata bahwa Brayen adalah kekasihnya. Mendengar ribut-ribut, Bella datang dan tidak sengaja mendengar percakapan itu. Ia terkejut dan kecewa karena merasa pantas saja selama ini Indah selalu menghalanginya untuk dekat dengan Brayen. Indah selalu meminta Brayen menjemputnya, menyuruhnya ini itu, dan sebagainya, rupanya karena Indah suka dengan Brayen dan diam-diam mereka juga dekat. Melihat Bella seperti itu, Indah merasa biasa-biasa saja, karena ia ingin Bella mendapatkan lelaki yang keren tidak seperti Brayen yang kampungan dan berdandan aneh.
     Anita yang biasanya tulalit dan tidak fokus tiba-tiba serius dan berkata tidak setuju. Ia kesal dengan Indah yang tidak jelas maunya apa, melarang Bella dekat dengan Brayen sampai-sampai membuat sayembara tetapi malah mendekati lelaki yang dicintai Bella sejak lama bahkan mengaku-ngaku pacarnya. Hubungan persahabatan mereka merenggang dan Salon Kecantikan mereka sekarang hanya diurus oleh Indah. Anita sibuk pacaran dengan brondongnya sedangkan Bella sibuk bersedih sambil berdagang keripik di pinggir jalan. Brayen bingung, ia mencintai siapa. Setiap dekat dengan Bella ia merasa nyaman dan deg-degan, tetapi bersama Indah ia merasa ada sesuatu yang baru dalam dirinya, ia menjadi tidak penakut lagi dan tidak trauma pada hujan, ia menjadi lebih pantang menyerah meski masih pasrah soal cinta karena minder ia hanya pengemudi ojek online yang penghasilannya tidak seberapa.
     Putra tidak kehabisan ide untuk mengajak Indah balikan. Karena Ananta (19 tahun) adalah kekasih Anita dan mereka dulu sering double date maka Putra meminta Ananta membantunya untuk balikan dengan Indah. Segala cara ditempuh mereka, dari mulai memberi kejutan, membuat salon menjadi ramai, sampai mendekatkan hubungan persahabatan Indah, Anita dan Bella kembali dekat tapi masih gagal juga. Semakin hari Indah merasa sepi dan akhirnya rasa bersalah mengerubungi kepalanya. Ia memutuskan untuk menutup salon sementara dan menghilang dari kehidupan mereka semua. Lama-lama Bella rindu dan merasa kekanak-kanakkan, ia bertanya pada Anita tetapi tidak ada jawaban sebab Anita juga memusuhi Indah. Ia merasa bersalah karena mengorbankan persahabatan demi cinta yang tak jelas lelaki itu maunya dengan siapa.
     Anita dan Bella mencari Indah dan ingin merekatkan kembali persahabatan mereka. Putra dan Ananta membantu mereka sementara Brayen memilih menjauh karena tidak enak dengan persahabatan mereka yang sangat erat bahkan membangun usaha Salon Kecantikan bersama tetapi karena kedatangannya usaha itu menjadi terbengkalai, apalagi mereka sudah memiliki banyak pelanggan yang setia, Brayen menjadi semakin tidak enak. Dengan usaha yang ekstra, akhirnya Anita, Bella, Ananta dan Putra menemukan Indah yang ternyata selama ini tidak kemana-mana, ia hanya menyamarkan keadaannya dengan berpergian memakai masker. Mereka saling meminta maaf dan berjanji akan memulai semuanya dari nol. Sementara Putra yang masih bersikukuh mengajak balikan tetap juga ditolak. Indah merelakan Bella dengan Brayen sebab ia sadar mereka saling cinta, sementara Indah tak pernah mencintai Brayen, semua ini hanya kesalahpahaman saja. Bella menghubungi Brayen dan meminta untuk sama-sama memperbaiki semuanya. Brayen terharu dan setuju. Brayen meminta maaf pada Bella karena ia tidak bisa memperjuangkan cintanya pada Bella sebab ia minder dengan keadaannya, tetapi ia berjanji akan terus menyayangi Bella.
-   SEKIAN –

KARAKTERISASI PEMAIN
1. BRAYEN (25 Tahun)
Berwajah manis, rambut klimis. Namanya seperti bule tapi logat bicaranya kental Jawa. Pengemudi ojek online di YOI Jek, takut hujan karena punya masa lalu yang kelam tentang hujan sebab Ibunya meninggal tersambar petir. Minder karena miskin, penakut dan pasrah pada cinta karena merasa ada yang naksir saja sudah syukur, tidak mau muluk-muluk. Tidak suka dengan perempuan cerewet dan suka mengatur-ngatur.

2. INDAH (23 Tahun)
Montok, wajahnya seperti bule tapi tidak ada keturunan bule, setiap ditanya orang mana, ia akan menjawab orang Barat, alias Jawa Barat. Cerewet dan suka mengatur orang lain, galak, mandiri dan ambisius. Suka jadi makcomblang sahabat-sahabatnya.

3. BELLA (23 Tahun)
Manja, suka mengganggu Indah kerja karena Indah terlalu serius ketika bekerja, perhatian dan mudah menangis. Sangat menyayangi sahabat-sahabatnya. Tidak pernah pacaran dan ketika bertemu Brayen ia sangat terpesona karena Brayen berbeda dengan lelaki pada umumnya.

4. ANITA RAHAYU SETIANINGSIH MERDIANTI (22 Tahun)
Setiap orang yang memanggilnya haruslah menyebut namanya secara lengkap. Tulalit, hidup di dunianya sendiri alias games, centil dan boros. Sering dimarahi Indah karena kerjanya tidak disiplin akibat bermain games dan kalau diajak bicara suka tidak nyambung karena tidak fokus.

5. ANANTA (19 Tahun)
Pacar Anita, baru masuk kuliah. Tampan, anak orang kaya, menyukai Anita karena memiliki hobi yang sama, mereka setiap bertemu seringnya bermain games seperti anak-anak. Tidak tegaan, mudah akrab pada siapapun.

6. PUTRA (26 Tahun)
Memakai motor tua dan bertubuh kerempeng. Mantan Indah dan masih mengejarnya tetapi Indah sudah tidak suka karena selama berpacaran Putra selalu membuatnya malu dengan sikapnya yang ceroboh.

Posting Komentar

0 Komentar