IKLAN

www.jaringanpenulis.com

Cerpen Teelinte ditulis oleh Nia Novitasari dengan judul, "SENDU"

Cerpen Patah Hati


SENDU

Ditulis oleh Nia Novitasari

 

Wanita dengan rambut panjang tergerai itu diam membisu di depan lobi utama gedung kantornya. Tatapannya mengarah pada setiap rintik hujan yang turun di depannya. Namun, entah di mana pikirannya. Ia terus melamun dengan wajah sendunya sampai sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Sosok pria keluar dari mobil itu dengan payung putih transparan menjemput wanita itu yang perlahan tersenyum manis padanya.

“Maaf ya aku telat. Tadi ada banjir. Jadi aku harus putar jalan,” ucap pria itu.

“Aku cuma tunggu kamu lima menit kok di sini. Tidak masalah Galih.”

Galih kemudian memayungi kekasihnya itu menuju mobil. Ia juga membukakan pintu mobil untuk wanita itu sebelum akhirnya ia masuk kembali ke dalam mobil. Di dalam mobil terlihat sebuah foto wanita itu tergantung dengan huruf bernama Anna. Baru kali ini dalam hidupnya ia dapat memastikan sesuatu tanpa ragu. Galih begitu mencintainya amat tulus. Pria yang setiap harinya berusaha membahagiakan dirinya. Sosok pria lembut yang begitu ia impikan sejak dulu.

Anna mengarahkan pandangannya pada kaca mobil yang terus-menerus di belai oleh hujan yang semakin deras. Entah mengapa hatinya semakin sendu. Tatapannya kembali kosong yang perlahan disadari Galih. Dengan lembut ia mengenggam tangan kekasihnya itu.

“Apa pekerjaan kamu berat hari ini ?” tanya Galih dengan suara lembutnya.

“Engga kok.” Senyum Anna.

“Kamu sakit ?” Galih memegang kening Anna untuk mengecek suhu tubuhnya.

“Aku baik-baik saja kok.”

“Akhir-akhir ini aku lihat kamu sering murung. Cerita sama aku ya kalo ada masalah atau kalo kamu butuh refreshing. Aku bisa ajukan cuti buat kita liburan.” Senyum Galih.

Senyum tulus Galih membuat hati Anna semakin teriris. Senyum itu terus membayanginnya sampai ia tiba di kamarnya. Hujan semakin deras di luar sana. Begitu pun air mata yang jatuh membasahi pipinya. Beberapa ucapan Niko terus menghantui dirinya. Kamu tidak mencintainya, bagaimana bisa kamu terus bersamanya selama bertahun-tahun ? Kamu penipu Anna. Kamu menipu dirimu sendiri begitu juga Galih. Bukankah terlalu jahat kamu menggunakan Galih untuk melupakan pria yang bahkan sampai saat ini masih kamu cintai ? Kamu yang sakit. Mengapa kamu menularkan sakit lagi kepada seseorang ? Bagaimana perasaan Galih saat mengetahui bahwa wanita yang sangat ia cintai itu mencintai pria lain jauh sebelum kalian memiliki hubungan dan sampai saat ini ? Bagaimana perasaan Galih saat mengetahui wanita yang ia cintai itu selama bertahun-tahun itu ternyata selama ini hanya bersandiwara seolah ia mencintai dirinya ? Tidakkah lebih menyakitkan dari sakit yang sekarang kamu rasakan saat ini ?

Niko, Niko, Niko. Dia pria yang bahkan tidak pernah Anna miliki. Tidak seharusnya Anna mencintainya terlalu dalam selama bertahun-tahun. Sudah seharusnya ia melupakan pria yang tidak mencintai dirinya. Cinta bertepuk sebelah tangan itu amat menyakitkan. Bukankah lebih indah ketika seorang wanita di cintai daripada mencintai ? Namun, mengapa dirinya malah menangis dalam hati terus-menerus ?

“Aku bisa saja perlahan mencintai kamu Anna. Tapi aku tidak mau. Kamu sudah memiliki Niko. Aku tidak berhubungan dengan wanita yang telah memiliki kekasih.” Ucapan Niko tidak bisa ia lupakan.

Sekian tahun ia mencintai Niko dan baru kali ini ia memiliki harapan untuk dapat memilikinya. Namun bagaimana dengan Galih ? Kini Anna memulai bersikap egois. Ia harus jujur pada Galih perihal semua yang ia rasakan dan bagaimana yang sebenarnya terjadi dalam hubungan mereka.

Dua cangkir kopi hangat kini berubah menjadi dingin. Sepasang kekasih yang duduk berhadapan di kafe yang sepi pengunjung itu menambah dingin suasana. Mata Galih berkaca-kaca menatap wanita yang ia cintainya. Ia berusaha tersenyum menyembunyikan kehancuran hatinya.

“Kamu bercanda kan ?” Galih tertawa kecil dengan mata berbinarnya.

Anna hanya terdiam tidak mampu membalas ucapan Galih. Air mata perlahan jatuh dan hatinya menjerit kesakitan. Ia telah mematahkan hati seorang malaikat. Kini ia sangat merasa berdosa pada Galih. Tidak sepantasnya ia mendapatkan cinta tulus dari pria itu.

“Kenapa kamu menangis? Aku tidak masalah dengan semuanya. Perasaan aku ke kamu tidak berubah sedikit pun. Aku tetap mencintai kamu, Anna.” Galih menggenggam lembut tangan Anna.

“Maaf, Galih. Bagaimana aku bisa bersama kamu kalau aku selalu berharap bisa bersama Niko? Maaf. Aku minta maaf.” Anna menahan diri agar tangisnya tidak pecah.

“Aku memaafkan kamu sebelum kamu minta maaf. Jangan kamu menangis sayang. Berlipat kesedihan aku kalau melihat kamu seperti ini. Kamu tahu kan aku selalu berdoa meminta pada Tuhan supaya kamu menjadi jodohku ? Aku yakin Tuhan akan mengabulkan doa yang terus-menerus diucapkan.”

“Tapi bukan nama kamu yang selama ini aku sebut dalam doaku.” Sayu mata Anna menatap Galih.

Lemas tubuh Galih melihat kepergian wanita yang amat ia cintai itu perlahan meninggalkan dirinya. Anna sudah tidak memperdulikan rintik hujan. Air matanya tersamar pada rintik hujan yang turun membasahi dirinya sampai ia masuk ke dalam mobil. Entah ini keputusan bodoh atau keputusan yang akan mengantarkan dirinya pada kebahagiaan. Mobil yang ia kemudikan terus melaju sampai pada sebuah galeri kesenian milik Niko. Ia melangkahkan kaki menuju pintu galeri yang transparan. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat apa yang ada pada pandangannya saat ini. Ia melihat Niko sedang tertawa bahagia dengan seorang wanita di dalam sana. Mereka berdua berpelukan. Tawa Niko menghilang ketika ia melihat Anna di balik pintu.

“Tidak seharusnya kamu meninggalkan pria yang mencintai kamu dengan tulus,” ucap Niko.

“Aku mengambil keputusan egois supaya kita bisa bersama.”

“Anna, Aku sudah mempunyai kekasih. Aku mencintai dia dan tidak ada tempat lagi di hati aku untuk wanita lain.”

Seketika hancur hati Anna. Sakit menyayat teriris perlahan-lahan. Hatinya meringis kesakitan sampai ia tidak sanggup berkata-kata. Secepat itu Niko mengubah ucapannya. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui kalau Niko sudah mempunyai kekasih? Penyesalan teramat dalam dirinya telah datang ke tempat ini dan meminta hati pada orang yang tidak mempunyai hati. Keegoisan mengantarkan dirinya pada kesenduan. Ia telah mematahkan hati pria yang amat tulus mencintainya. Ia pula telah di patahkan oleh pria yang amat tulus ia cintai.

SEKIAN.

 

Penulis Cerpen

Nia Novitasari berusia 23 tahun yang lahir pada 24 November 1997 dan berdomisili di Tangerang. Nia Novitasari dapat dihubungi melalui akun instagram dengan username @niaovita.

Posting Komentar

0 Komentar