IKLAN

www.jaringanpenulis.com

[CERPEN] WINTER IN INTERLAKEN cipta karya dari Erika Ardianti Dinata

WINTER IN INTERLAKEN

Karya Erika Ardianti Dinata


sumber gambar dari blog liputan6.com

Pagi yang cerah menyambut keberangkatan Risha menuju Swiss, negara yang sangat ingin dikunjungi oleh Risha. Ia berangkat menuju Swiss karena ingin liburan dan merelaksasikan diri dari kelelahan aktivitasnya, ditambah lagi ia baru saja putus dengan pacarnya.

“Kamu jaga diri disana! Jangan lama-lama nanti Bunda kangen sama kamu,” ucap Amira, bunda Risha.

Risha tersenyum lalu memeluk bundanya erat. Sebenarnya Risha tidak ingin meninggalkan kota Jakarta. Namun, bagaimana lagi sudah tidak ada pilihan.

“Iya Bunda, Risha bakal jaga diri kok, di Swiss. Bunda, jangan khawatir ya?” ucap Risha dengan tersenyum menahan isak tangisnya.

Kini Risha sudah sampai di bandara, ia tidak sabar untuk bermain salju di Swiss. Risha menunggu pesawat yang sedang delay selama kurang lebih 20 menit, ia membuka fotografi kota Interlaken yang akan dikunjunginya. Ini adalah mimpi Risha yang terpendam selama ini, ia ingin sekali pergi ke Swiss bersama orang yang dicintainya. Namun, apalah daya jika saat ini ia harus pergi ke Swiss sendirian.

“Kamu apa kabar? Apa kamu masih ingat tentang mimpi kita untuk bisa ke Swiss bareng-bareng? Aku kangen sama kamu,” ucap Risha dengan mengamati foto lelaki yang ada di galerinya.

Risha sudah naik ke dalam pesawat, perjalanan dari Jakarta ke Zurich memakan waktu 16 jam 10 menit. Sungguh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, namun menurutnya ini adalah pengalaman yang sangat menakjubkan. Risha sudah tidak sabar untuk sampai di Zurich besok.

***

Hari mulai menjelang pagi, mata Risha sudah terbuka lebar. Ia menatap ke arah jendela pesawat, Risha menatap kota Zurich dari atas pesawat. Ia sangat terpesona dengan pemandangan kota ini. Tak lupa juga dirinya memotret pemandangan disekitarnya. Tak lama pesawat pun mulai mendarat secara perlahan-lahan. Risha berjalan keluar dari pesawat dengan gembira dan ia tidak sabar untuk melanjutkan perjalanan menuju Interlaken.

“Hai, kamu udah sampai di Swiss. Mana janji kamu yang ingin nemenin aku ke Swiss? Apa kamu sudah lupa dengan semua janji yang pernah kita buat? Semudah itu kamu lupakan semua kenangan kita?” ucap Risha dengan mengusap bingkai foto yang dipegangnya.

Risha menginap satu malam di kota Zurich sebelum melanjutkan perjalanan menuju kota Interlaken, ia berjalan-jalan disekitar hotel untuk mencari udara segar. Malam ini terasa sangat dingin, Risha bingung harus pergi kemana. Entah, mengapa Risha selalu mengingat tentang Valen lagi, seseorang yang membuat hati Risha hancur berkeping-keping. Risha tidak sengaja menabrak seseorang yang tengah membawa makanan di depannya, ia mengambil makanan itu dan segera meminta maaf padanya.

“Sorry,” ucap Risha dengan tersenyum tipis.

“Iya nggak apa-apa kok,” ucap lelaki itu. Risha kaget jika lelaki itu mengetahui bahwa dirinya berasal dari Indonesia. Risha hanya tersenyum kik-kuk.

“Kok, kamu tahu kalau aku dari Indonesia?” tanya Risha dengan menatap lelaki itu.

“Nih, passport kamu jatuh, perkenalkan nama aku; Sky. Aku berasal dari Jakarta dan kerja disini,” ucap Sky dengan menatap Risha.

Sky menatap Risha dengan tersenyum. Entahlah, mengapa Sky mempunyai ketertarikan kepada Risha?!?

“Oh, aku; Risha,” ucap Risha.

“Kamu ngapain disini? Lagi kerja atau kuliah?” tanya Sky dengan menatap Risha.

Entah, mengapa Risha merasa bahwa yang ada dihadapannya adalah Valen.

“Emmmm, aku lagi liburan disini. Aku balik ke hotel dulu ya? Soalnya mau packing buat besok ke Interlaken,” ucap Risha dengan menatap Sky.

Sky memegang tangan Risha agar tidak pergi, Sky menatap kedua bola mata Risha cukup lama lalu memalingkan pandangannya.

“Besok juga aku mau ke Interlaken. Kita ke stasiun bareng ya? Aku tunggu di tempat ini,” ucap Sky lalu melambaikan tangan dan bergegas pergi.

Risha menatap punggung Sky yang mulai menjauh, ia tidak menyangka jika akan bertemu laki-laki seperti Sky. Entah, mengapa perasaan Risha deg-degan jika berdekatan dengan Sky, apakah Risha mulai jatuh cinta kepada Sky secara tidak sadar?

****

Hari ini adalah hari keberangkatan Risha menuju Interlaken, Risha tidak bisa menguhubungi Sky karena lupa meminta nomor ponselnya. Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat, Risha berjalan menuju tempat pertemuan pertamanya dengan Sky. Ternyata, Sky sudah menunggu Risha disana. Sky tampak menawan dengan menggunakan celana jeans dan outer panjang. Risha langsung menghampiri Sky dan pergi menuju stasiun.

“Aku enggak nyangka bisa berada di Swiss, ini impian banget sih?!” ucap Risha dengan menatap pemandangan lewat jendela kereta.

Sky tersenyum melihat senyum hangat Risha. Sejujurnya Sky tidak bisa tertidur dari tadi malam karena memikirkan Risha.

“Sama aku juga. Awalnya aku enggak nyangka kalau bakal dapat tawaran kerja di Swiss. Akhirnya, impianku untuk bisa kerja di luar negeri terwujud juga!” ucap Sky dengan menatap Risha.

Risha semakin tersipu malu ketika dipandang seperti itu oleh Sky.

***

Hari mulai beranjak siang, mereka telah tiba di kota Interlaken. Mata Risha tidak bisa lepas dari hamparan salju yang putih nan indah itu, Sky diam-diam memotret Risha yang sedang tersenyum menatap ke arah salju. Risha kembali teringat tentang Valen lagi, ia bingung mengapa Valen selalu menghantui pikirannya?

Sky dan Risha berjalan menuju penginapan mereka, Sky sengaja memesan kamar di dekat kamar Risha agar bisa bertemu terus. Risha sibuk memainkan salju yang ada di depan kamarnya. Sementara Sky sibuk memotret pemandangan dan juga objek yang sangat dicintainya yaitu Risha.

“Sky, ayo kesini main salju!” ucap Risha dengan bahagia.

Sky mendekat ke arah Risha dan bermain salju bersamanya, mungkin Risha adalah jawaban dari semua doa Sky selama ini.

“Kamu cantik kalau senyum kayak gitu. Aku senang memperhatikan senyum yang tercipta di bibir kamu itu,” ucap Sky dengan menatap Risha. 

Risha seolah menjadi patung ketika mendengar ucapan Sky tadi, jantungnya berdegup semakin cepat dan tak karuan. Sky memegang tangan Risha dan mentapnya penuh makna. Kini Risha semakin malu dan deg-degan saat jarak antara dirinya dan Sky begitu dekat.

Sesaat kemudian, Sky menunduk di hadapan Risha. Sejenak Risha semakin terkejut karena perbuatan Sky. Kemudian Sky menatap Risha dengan tulus dan tersenyum, ia membuka sekotak cincin yang indah itu. Risha masih bingung dengan kejadian ini.

“Apakah Sky akan melamarku?” batin Risha.

“Aku tahu kalau kita baru dekat 2 hari ini tapi aku udah ngerasa kalau kamu adalah jodoh yang tepat buatku. So, will you marry me?” tanya Sky dengan menatap Risha.

Air mata Risha jatuh dengan deras ke pipinya.

“Yes, I'll. Terima kasih kamu sudah hadir di hidupku selama 2 hari ini dan selamanya,” ucap Risha dengan bercucuran air mata.

Risha sama sekali tidak menyangka jika Sky adalah jodohnya, ia berharap agar bahagia selamanya bersama Sky. Kini Risha menatap bingkai foto yang diisi oleh foto milik Valen, ia memeluk foto itu dan membuka bingkai dan mengeluarkan foto Valen. Akhirnya, Risha bisa bangkit dari sakit hati yang telah digores Valen di dalam hatinya. Risha tersenyum lalu merobek foto Valen.

“Terima kasih Valen karena kamu ada di hidupku selama 5 tahun terakhir ini. Akhirnya, aku bisa move on dari kamu. Terima kasih Tuhan karena Engkau telah mengirimkan seorang pangeran kepadaku,” ucap Risha dengan menatap indahnya langit Interlaken lalu membuang foto Valen yang tersapu angin.

SEKIAN


Biodata Penulis

Erika Ardianti Dinata yang biasa dipanggil Erika atau Rika lahir di kota kecil yang ada di Jawa Timur yaitu Lamongan masih berusia 16 tahun dan sedang menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Lamongan. Hobinya membaca dan menulis. Penulis adalah cita-citanya saat ini. Lalu, harapanya ialah semoga suatu saat nanti bisa terwujud dan menjadi penulis yang terkenal.


More Contact :

  • Wattpad : @erikadinataaa 
  • Instagram : @erikadinataa

Posting Komentar

0 Komentar