IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SINOPSIS FTV REGULER “MASA DEPAN DI BALIK MANTAN”



SINOPSIS FTV REGULER
MASA DEPAN DI BALIK MANTAN

Cerita & Skenario
 Ida Royani
Endik Koeswoyo


Keberuntungan datang pada Sany (20 Tahun) di hari ulang tahunnya, akhirnya buku pertama Sany akan segera terbit setelah sekian lama di tolak oleh penerbit Mayor. Sany merayakan keberhasilannya bersama Mirna (20 Tahun) sahabatnya, saking senang dan nikmatnya makan mie seblak level 6, Sany dan Mirna tidak sadar kalau dompetnya dicuri.
Sementara itu Satria (20 Tahun) yang baru datang dan kesal lantaran mendapatkan teguran dan tambahan tugas dari dosen yang sok kecakepan dan galak, binggung mencari tempat duduk di kantin karena penuh. Satria semakin sial saat Sany, cewek yang selalu menceramahinya seperti dosen galak menuduh mencuri dompet miliknya hingga semua mata menatap Satria sinis. Tidak terima dengan tuduhan Sany, Satria naik darah hingga adu mulut terjadi sementara Mirna yang dari tadi berusaha menenggahi keduanya begitu terkejut saat hendak membayar dan dompetnya tidak ada. Mirna pun ikut menuduh Satria.
Reno (20 Tahun) pacar Sany yang baru datang, berusaha menenangkan Sany dan membayar makanannya. Sany senang, seperti biasa Sany membagakannya dan membandingkan Reno yang dewasa dan setia dengan Satria yang pecicilan dan pemalas. Satria dengan gayanya yang pecicilan menutup kedua telinganya dengan headseat dan bernyanyi. Sany begitu geram dengan kelakuan Satria yang sangat menyebalkan.
 Reno yang terlalu sibuk dengan organisasinya meminta tolong pada Sany untuk mengerjakan tugas kuliahnya, Reno pun memberinya hadiah bunga dan buku yang Sany sukai. Hp Reno berdering, Reno buru-buru harus segera pergi.
Di perpustakaan Satria yang sedang mencoba jadi anak rajin, berusaha mengerjakan tugas kuliahnya namun Satria sering sekali mendapatkan teguran untuk tidak berisik di perpustakaan karena dari tadi hanya ngomelin tugas dan si dosen di tambah Satria menyanyi untuk menghilangkan tekanan pada otaknya, otaknya buntu. Tugas sebanyak itu harus selesai dalam beberapa hari. Reno begitu sebel melihat Sany yang sedang asyik baca buku pemberian Reno dan senyum-senyum sendiri, membuatnya tidak bisa konsentrasi. Melihat kecoa ide brilliant muncul untuk membalas Sany yang sudah membuatnya malu. Sany tidak menaruh curiga saat Satria mendekatinya, yang ada Sany bersyukur dan menceramahi Satria. Satria sengaja menjatuhkan kecoa di depan Sany dan teriakan Sany membuat seisi perpustakaan menatapnya sinis dan menyuruhnya untuk keluar dan Satria pura-pura sibuk dengan tugasnya, Satria senang dan tersenyum sinis pada Sany.
Laura (20 Tahun)pacar Satria yang hobi belanja. Laura tidak bisa menemukan Satria dimana-mana bakhan hp pun tidak aktif, mood nya yang jelek membuatnya ingin membeli sesuatu sebagai cara untuk melampiaskan kekesalannya pada seorang ibu yang sudah mengomentari penampilannya. Namanya juga anak muda jaman now, Laura akhirnya meluapkan kekesalannya lewat media sosial. Satria memutuskan menemui gengnya di tempat biasa kumpul dan nyanyi-nyanyi di temani dengan gitar melodi.
Tidak jauh dari tempat Satria kumpul, Sany sedang konsentrasi penuh menulis untuk buku keduanya dan konsentrasinya terganggu namun Sany mencoba sabar dengan menutup kedua telingganya dengan kapas. Satria meminta pada gengnya untuk mengeraskan suaranya ketika melihat Sany sedang kesal dan berusaha menutup telingganya. Gery (20 Tahun) sahabat Satria yang menyukai Sany sejak lama berusaha menghentikannya, namun Satria tidak mau mendengarnya. Mendengar nasehat Gery membuat Satria tertawa, karena baginya tidak akan mungkin tumbuh rasa cinta pada Sany saat rasa benci selalu ada saat melihat Sany yang nyebelin.
Sany semakin kesal saat Satria dan gengnya semakin mengeraskan suaranya, Sany pun menghampirinya dan meminta tolong untuk mengecilkan suaranya, namun Satria memancing emosi Sany yang menyuruhnya pergi jika tidak suka. Sany pun pergi dan membeli air mineral, dengan sengaja Sany terjatuh hingga air yang di bawannya mengenai Satria dan membuatnya marah. Sany tertawa karena itulah salah satu cara untuk menghentikan petasan agar tidak meledak dan mencelakai orang. Sany menyamakan suara Satria dengan petasan.
Melihat baju Satria basah, Laura yang baru datang dengan gayanya yang lebay langsung nyerocos dan memarahi Sany. Namun Sany tidak menanggapinya dan langsung pergi. laura pun kesal hingga melemparkan botol mineral yang baru di belinya. Anggota genk begitu ketakutan saat botol yang di lempar oleh Laura mengenai Dosen yang di takuti. Seketika semuanya menyibukan diri dengan sesuatu agar tidak  mendapatkan tugas tambahan ataupun hukuman olehnya. Sebagai pacar Laura, Satria berusaha melindunginya dan meminta maaf pada Pak Dosen.
Pak Dosen begitu kesal saat mengetahui Satria pelakunya, ia pun menasehatinya. Sebagai hukumannya, Satria mendapatkan tugas tambahan kembali yaitu membuat essay tentang kenaikan harga sembako, dan yang membuat Satria kesal dirinya di bandingkan dan di suruhnya belajar bersama dengan Sany, mahasiswa berprestasi. Baik Satria maupun Laura tidak sudih meminta tolong ataupun belajar pada Sany, Laura mencoba meminta bantuan pada teman-temannya, tidak ada satupun yang bisa membantunya lantaran bagitu alergi dengan essay. Begitupun dengan teman-teman Satria. Laura yang kesal mencurahkan kembali kekesalannya di media sosial dan mengaajak Satria  shoping dan nonton untuk menghilangkan mood nya yang kurang baik, Satria pun menyutujuinya.
Di mall, Laura begitu heboh saat melihat sale besar-besaran hingga lupa dengan rencana Satria untuk nonton. Satria bête dan mencoba menghibur diri dengan main Game di Hp. Satria yang dari tadi mendengar obrolan cewe di sampingnya yang marah-marah dan mengancam putus jika pacarnya tidak segera datang. Satria menyindirnya, kalau perempuan itu mahluk yang susah di mengerti. Gadis itupun mendengarnya dan marah, Satria meminta maaf. Gadis itu ngomel sendiri. Tidak lama akhirnya Reno datang, melihat kedatangan Reno, Satria terkejut begitu juga dengan Reno. Calista (19 Tahun)pacar Reno tidak menduga kalau orang yang nyebilin adalah teman Reno. Satria yang pecicilin menyinggung hubungan Reno dengan Sany, cewe nyebelin yang selalu menceramahinya dan membandingkannya dengan pacarnya yang setia dan dewasa. Rebo gugup dan segera mengakhiri percakapannya dengan Satria. Reno pergi bersama dengan Calista, namun Calista masih penasaran dengan Sany, satau Calista tidak ada nama pembantu di rumah Reno dengan nama Sany.
Satrio begitu jenuh menunggu Laura belanja, ia pun mencarinya. Satria bertemu dengan Diana (35 Tahun)ibunya yang sedang belanja, Ibu Diana kesal dan menceritakannya pada Satria, Ibu Diana mengajaknya makan, perutnya laper setelah berebut barang dengan cewe yang tidak tau diri. Sementara itu Laura binggung mencari Satria, melihat Satria bersama dengan tante-tante yang sudah ribut dengannya, membuat Laura begitu marah. Laura tanpa basa-basi langsung marah dan menasehatinya untuk tidak menjadi perebut pacar orang. Satrio berusaha menjelasknannya namun Laura begitu terbakar Api cemburu hingga tidak membiarkan Satria bicara. Keduanya adu mulut, Satria pusing dibuatnya, hingga akhirnya satria teriak dan keduanya diam. Satria berusaha menjelaskannya, begitu terkejutnya Laura saat mendengar penjelasan Satria. Ibu Diana meminta Satria memutuskan Laura, ia tidak mau mempunyai mantu yang tidak tau sopan santun pada orang tua. Laura meminta maaf begitupun dengan Satria dan  mencoba mengambil hati ibunya agar memaafkan Laura. Ibu Diana akan memaafkannya jika Laura tidak dekat lagi dengan anaknya. Ibu Diana pun mengajak Satria pulang dengannya.
Laura berusaha meminta maaf dan mengikutinya samapai di parkiran, begitu juga dengan Satria yang meminta Ibunya memberi satu kali kesempatan lagi buat Laura. Ibu Diana mengusir Laura dan tidak mau melihatnya lagi. Ibu Diana tidak menghiraukan rengekan Satria dan mengangkat pangilan masuk, Ibu Diana mengerdarkan pandangannya mencari seseorang yang sudah ada janji dengannya. Seperti biasa Laura mencurahkan kekesalannya dengan merekam dan menuploadnya di sosial media, melihat Sany Laura langsung melabraknya karena gara-gara dia hubungannya dengan Satria hancur, Sany binggung dengan perkataan Laura, karena ia tidak merasa merebut Satria dan Satria bukan tipenya, Sany tertawa dan membuat Laura semakin kesal hingga reflex tangannya mengambil air dan menumpahkannya pada Sany. Ibu Diana melihat kelakuan laura dan menasehati Satria untuk memutuskannya.
Laura pun pergi setelah ribut dengan Sany setelai di lerai oleh orang yang ada di sekitarnya, Sany kesal dang ngomel sendiri. Sany menyadari hp nya berdering dan mencari orang yang sudah janji ketemuan dengannya. Ibu Diana melihatnya begitupun dengan Sany di area luar mall, Ibu Diana yang di ikuti oleh Satria yang masih tidak menyerah untuk memberi Laura kesempatan, Ibu Diana tidak menyangka ternyata yang tadi ribut dengan Laura adalah Sany, cewe yang mau menulis kisah hidupnya dan di bukukan. Keduanya begitu seru membahas Laura orang yang sudah membuatnya hari keduanya rusak. Satria tidak suka melihat ibunya begitu dekat dan akrab dengan Sany, Ibu Diana memperkenalkan Satria namun Satria menolak karena ia tidak mau kenal dengan cewe yang sudah membuatnya sial, Sany tidak mau di sebut cewe pembawa sial,ia pun membela diri dan Satria pun tidak mau kalah. Melihat keduanya Ibu Diana tersenyum dan menggodanya hingga membuat keduanya schok. Baik Satria maupun Sany secara bersamaan mengatakan “Bukan tipenya”. Mendengar jawaban keduanya Ibu Diana tertawa dan menggodanya kembali. Melihat baju Sany basah, Ibu Diana membelikannya baju. Satria kesal dan memilih pulang duluan.
Selama beberapa hari, Sany sering mengunjungi Ibu Diana baik di rumah maupun di kantor. bahkan Ibu Diana sering mengajak Sany belanja ke pasar tradisioanal dan mengajaknya memasak. Sany begitu senang karena melihat sosok ibunya pada Ibu Diana sama halnya dengan Ibu Diana yang melihat sosok anak perempuannya pada diri Sany. Satria yang baru datang ngomel sendiri dan menirukan gaya dosen galak yang menceramahinya, melihatnya Sany dan Ibu Diana menahan tawanya. Sany menceritakan keseharian Satria di kampus, Ibu Diana senang Satria mulai berubah, ini semuah berkat Sany yang selalu menceramahinya tanpa bosan, walaupun Satria begitu membencinya. Ibu Diana menyiapkan makan malam dan menyuruh Sany memanggil Satria di kamarnya. Satria yang kelelahan  tertidur hingga ia memimpikan Pak Dosen, Sany begitu kesulitan membagunkannya berbagai cara ia lakukan, Sany kesal dan tanpa sadar ia memperhatikan Satria, wajah Satria seperti Eza Gionino, aktor idolanya. Imajinasinya pun liar. Ibu Diana yang dari tadi menunggu di meja makan memanggilnya kembali untuk segera datang. Imajinasi Sany buyar, cara terakhir adalah dengan menutup hidungnya. Satria gelagapan dan membuat Sany terjatuh, Sany mengeuh kesakitan. Satria tidak mau disalahkan, Sany tau ia yang bersalah dan meminta maaf. Satria membantu Sany bangun. Entah apa yang di fikirkannya, Satria terpaku saat melihat wajah Sany yang tampak begitu dekat, Sany tampak begitu cantik. Ibu Diana melihatnya dan menggoda Satria kalau Sany itu cantik, keduanya pun terkejut. Di meja makan Ibu Diana masih menggoda Satria akan kecantikan Sany dan kebaikannya.
Awalnya gengsi untuk meminta tolong pada Sany, namun bayangan ancaman Pak Dosen yang tidak akan meluluskan mata kuliahnya bagi Satria jika belum menyelesaikan tugas kuliahnya dan tambahan essay sebagai hukuman dari ulahnya. Bersama dengan Gery, Satria terpaksa meminta tolong pada Sany untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya. Sany tertawa, Satria tidak peduli dengan ucapan Sany tentangnya lagi, Satria lebih memintangkan lulus mata kuliah Pak Dosen galak dan memenuhi janjinya pada Ibu Diana. Kini Satria dan Sany begitu dekat, hingga tumbuh rasa suka pada Satria. Kedekatan keduanya di ketahui oleh Laura yang tidak terima jika putus dari Satria. Laura melabraknya di sebuah café ditemani oleh Calista, sepupunya. Laura begitu marah pada Sany dan hampir menamparnya namuan tangan Satria dengan cepet menangkapnya. Satria menjelaskannya, kalau ia yang meminta tolong pada Sany untuk membantunya mengerjakan tugas kuliah, Sany cewek baik dan bukan perebut pacar orang. Laura begitu sedih mender Satria membela Sany. Sany tersanjung saat Satria membelanya, kini Satria tampak dewasa seperti Reno. Satria tegas mengatkan putus pada Laura dan jangan menganggunya lagi. Satria memutuskan pergi bersama dengan Sany, Sany meminta maaf dan berusaha mengibur Satria yang baru putus. Tidak jauh dari café Sany seperti melihat Reno namun Sany tidak yakin, karena Reno sudah mengabarinya ada acara dengan organisasi yang di ikutinya. Reno akhirnya datang dan di memperkenalkanya dengan Laura yang ternyata sudah mengenalnya, Reno dan Calistapun mencoba menghibur Laura.
  Laura masih tidak terima putus dari Satria, melihat kedekatan Satria dengan Sany yang begitu bahagia membuatnya sakit hati, Laura tidak ingin melihat keduanya bersama. Laura tau Gry menyukai Sany, Laura pun mangajak Gery kerja sama untuk menjauhkan keduanya, namun Gery yang kini sudah menemukan cintanya yaitu Mirna, Gery menolaknya dan menasehati Laura. Saat sedang mencari Laura, Calista bertemu dengan Sany. Calista yang tidak suka dengan Sany terus menyindirnya, awalnya Sany tidak menanggapinya namun Calista sudah keterlaluan dan membuatnya marah, keduanya ribut. Reno yang melihat Calista ribut dengan salah satu mahasiswa membuatnya panik dan berusaha menengahinya. Namun begitu terkejutnya Reno saat Calista ribut dengan Sany. dan Reno ketahuan telah selingkuh, begitu sedihnya Sany saat mengetahui kalau selama ini dirinya di manfaatkan oleh Reno, ternyata Reno tidak sibuk dengan organisasinya melainkan dengan cewe lain yaitu Calista.
Satria melihat Sany tidak fokus pada laptopnya. Satria menghampirinya di taman, mengingat perkataan Reno membuat Sany menangis. Ketika Satria datang tanpa rasa canggung Sany memeluknya dan menangis sejadi-jadinya, Satria berusaha menghiburnya, Satria menceritakan saat ia melihat Reno dengan Calista. Sany begitu membenci Reno dan begitu bodoh dirinya. Melihat Mirna dan Gery, Sany sadar dan melepaskan pelukannya. Keduanya tampak malu saat Mirna maupun Gery mengoda keduanya.
Pulang dari kampus, Sany tampak murung dan menceritakan persoalannya pada Mirna. Mirna begitu senang saat Sany putus dengan Reno, karena Mirna tau dari Gery kalau Reno selingkuh namun Mirna tidak bisa bilang pada Sany, karena tidak ada bukti. Satria berusaha mengibur Sany dengan mengirim meme lucu dan kata-kata gombal. Satria berhasil membuat Sany tersenyum kembali, otak Sany di penuhi oleh Satria. Namun Sany tidak mau tertipu lagi oleh laki-laki. Satria menyadari perasaannya pada Sany, kebersamaanya dengan Sany mampu mengubahnya dan Ibu Diana pun senang. Satria menceritakaannya pada Gery mengenai perasaanya pada Sany. Satria ragu apakah Sany juga mencintainya?. Gery dan Mirna bekerja sama untuk menyatukan Satria dan Sany. Gery mendapatkan kabar dari Mirna, bahwa Sany juga mencintai Satria namun Sany masih takut jika ia di bohongi lagi.
Satria sibuk mencari cara untuk menyakinkan Sany tentang perasaannya yang tulus. Ibu Diana yang sudah mengetahui Satria menyukai Sany menyarankan untuk segera melamar dan menikahinya karena itu salah satu cara untuk menyakinkan seorang wanita. Satria menyutujui saran dari Ibunya setelah Ibu Diana memberikan nasehat padanya, dan Satria pun meminta bantuan Ibunya. Akhirnya buku pertama Sany terbit, Sany ingin memberikannya pada Ibu Diana yang sudah dianggapnya ibu sendiri. Di kantor Sany bertemu dengan Satria dan kedua begitu canggung setelah menyadari persaannya masing-masing. Ibu Diana sangat berterimaksih pada Sany, berkatnya Ibu Diana mendapatkan kabar baik dari Pak Dosen yang tidak lain adalah temannya. Laura tidak suka mendengar pembicaraan Gery dan Mirna bahwa Satria akan melamar Sany. Laura dan Calista bekerja sama untuk menghancurkan rencana lamaran Satria dengan menyewa beberapa preman.
Sany begitu binggung saat Satria mengajaknya ke pantai dengan menutup kedua matanya. Sany begitu terharu saat melihat kejutan yang sudah di siapkan Satria. Satria berterimaksih dan mengunggkapkan perasaannya, namun Sany yang tidak mau lagi di bohongi tidak boleh kegabah mengambil keputusan walau dalam hati kecilnya Sany pun mencintainya. belum juga Sany menjawabnya ada beberapa orang preman yang berusaha mengacaukannya dengan memintanya sejumlah uang. Satria begitu emosi saat Sany hendak di sentuh, perkelahian pun terjadi. Ibu Diana, Gery dan juga Mirna datang terlambat saat Satria sedang di pukuli dan Sany histeris teriak meminta tolong. Akhirnya polisi datang setelah Ibu Diana menelpon polisi. Melihat kedatangan ibu dan kedua temannya Satria pura-pura, dalam perjalanan ke rumah sakit Sany terus mengaktan kalau dirinya juga mencintai Satria.
Di ruang IGD, Sany begitu terkejut saat Satria meminta mengulang apa yang di katannya saat di mobil, Sany pun malu. Satria langsung melamar Sany dan kedatangan Ibu Diana serta kedua temannya akhirnya menyakinkan Sany untuk menerima Satria. Sany sadar, mungkin ini cara Allah untuk mematahkan hatinya saat menemukan cinta yang salah, masa depannya bukan Reno yang selalu di banggakan namun Satria orang yang dulu di bencinya. Yah Satria adalah masa depannya.

-   SEKIAN -

KARAKTERISASI PEMAIN

1.  Sany (20 Tahun)
Pintar, cerewet dan penampilannya sederhana, suka menulis. Pacar Reno namun hanya di manfaatkan olehnya. Tidak suka dengan Satria.
2.  Satria (20 Tahun)
Ganteng, pecicilan dan pemalas yang akhirnya ingin berubah saat mendapatkan ancaman dari Pak Dosen yang galak tidak akan lulus mata kuliahnya. Pacar Laura. Tidak suka dengan Sany yang selalu membandingkannya dan menasehatinya seperti mamah dedeh.
3.  Laura (20 Tahun)
Cantik, modis, cerewet hobi shoping dan suka curhat di sosial media. Pacar Satria yang tidak di setujui oleh Ibu Diana.
4.  Mirna (20 Tahun)
Sahabat Sany yang baik, pacar Gery.
5.  Gery (20 Tahun)
Sahabat Satria yang mencintai Sany diam-diam, namun harus mengiklaskannya karena Sany sudah punya pacar. Gery menemukan cintanya pada Mirna, sahabat dari Sany.
6.  Reno (20 Tahun)
Play boy, hanya memanfaatkan Sany untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
7.  Calista (19 Tahun)
Pacar Reno, cantik, bawel dan cerewet. Sepupu dari Laura. Beda kampus dengan Reno.
8.  Ibu Diana (35 Tahun)
Cantik, modis dan baik, pengusaha sukses, suaminya meninggal dalam kecelakaan bersama anak perempuannya. Ingin membuat buku mengenai kisahnya dan meminta bantuan Sany.







Posting Komentar

0 Komentar