IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SINOPSIS FTV REGULER “KETULARAN MANTEN”



SINOPSIS FTV REGULER
“KETULARAN MANTEN”

Ide cerita
Fajar Indayani

Skenario
Endik Koeswoyo



Mendekati ramadhan, selain musim cendol atau kolang kaling, ada satu lagi yaitu musim kawin.  Sehingga ROZI (26) yang kerap dipanggil “Ojik sebagai fotografer kawinan keliling itu jadi kebanjiran motret pengantin. Begitu juga dengan DEWI (24) seorang tukang make up keliling itu juga sedang merasakan berkah menjelang ramadhan  merias pengantin. Yang sebenernya kedua hati jomblo mereka sama-sama miris melihat kemesraan para pengantin di pelaminan.
Suatu hari mereka berada pada lokasi yang sama. Ojik yang selalu merasa kurang dengan jepretannya berusaha mencari kesalahan yang dikira letaknya adalah pada riasan. Dewi pun pontang panting memperbaiki riasan tersebut karena Ojik yang tak kunjung puas. Setelah diteliti Ojik, ia merasa bahwa wajah para pengantin itulah yang membuat frame kameranya kurang pas. Hingga ditengah kepenatan dewi, tak sengaja Dewi tersandung kabel dan seketika set dan lighting Rozi hancur berantakan. Begitu juga dengan para pengantin yang kena timpuk kekacauan tersebut. Seluruh tamu undangan heboh, ditambah lagi orang tua mempelai yang tak terima dengan kelakuan Ojik dan Dewi yang dibilang sengaja ingin mencelakakan karena iri belum punya pasangan. Ojik yang tak terima itu menyalahkan dewi. Dewi yang merasa bahwa keletihannya dan semua itu disebabkan oleh Ojik yang terus menyuruhnya memperbaiki riasan. Mereka saling adu mulut dan kejar-kejaran di panggung pelaminan. Keadaan semakin rusuh. Ojik dan Dewi pun diusir.
Ojik mengejar Dewi yang pergi duluan karena ia masih kesusahan membawa barang-barangnya. Ia meminta Dewi untuk bertanggung jawab karena lampu-lampu Rozi banyak yang rusak yang menyebabkan pekerjaannya pun menjadi terhambat. Dewi yang terburu-buru untuk pergi ke lokasi selanjutnya itu jadi kesal mendengar protes Ojik. Dewi pun bilang dia harus cari uang biar bisa ganti lampu-lampunya Ojik yang rusak. Ojik gak percaya dan bilang Dewi pasti ingin kabur. Tapi Dewi mengabaikan ocehan Ojik.
Malamnya, Ojik tengah kebingungan mencari servis murah. Disaat itu juga ia mendapat telepon dari adiknya, SASA (18) yang bilang bahwa ia harus datang ke acara perpisahan SMA-nya. Padahal uang yang dikumpulkan Ojik belum seberapa, ia pun bertambah bingung. Tiba-tiba, tak sengaja ia melihat Dewi keluar dari sebuah diskotik sambil menuntun seorang pria, JEJE (24)anak angkat Herman. Ojik pun langsung melabrak Dewi. Ojik memarahi Dewi karena siang tadi Dewi pergi untuk bekerja agar bisa ganti rugi, tapi Dewi malah hura-hura. Ojik juga bahkan menuduh Dewi mencari pekerjaan sampingan yang tidak halal. Dewi yang kesal itu mengabaikan Ojik dan langsung masuk mobil Jeje.
Ojik pun pulang. Karena adiknya yang juga kumpulan teman-temannya tak kunjung pergi ke acara perpisahan dan malah sibuk dengan handphonenya, ia pun kesal. Ternyata Sasa kenal dengan Dewi lewat instagram dan hendak memakai jasa Dewi untuk merias. Terkejutlah Ojik ketika Dewi datang ke rumahnya setelah keriwehan Dewi mencari alamat rumah Ojik.
Kakak dari salah satu teman dari Sasa yang bernama CICI (24) yang sejak dulu naksir berat dengan Ojik pun juga datang dengan membawa makanan untuk Ojik. Dan Cici pun iri melihat Dewi yang riasannya disukai oleh teman-teman Sasa. Ditambah lagi Ojik yang makan makanan Cici sambil sesekali melihat ke arah Dewi. Walau dengan ekspresi kesal, tapi Cici bisa melihat di mata Ojik kalau sebenarnya Ojik menyukai Dewi. Dewi dan Sasa semakin dekat. Sasa menginginkan Dewi untuk menginap, tapi sepertinya Dewi ada kepentingan karena sedari tadi ponselnya terus bordering. Ojik pun berprasangka buruk. Dewi menyuruh Sasa untuk main ke rumah Dewi dengan memberikan alamatnya. Berbekal alamat yang diberikan ke Sasa, Ojik pun berniat untuk menagih ganti rugi.
Keesokan harinya, Ojik datang kerumah Dewi. Di samping rumah, Ojik mendengar lantunan ayat suci Al-qur’an yang sangat merdu dari seorang perempuan. Ternyata di bagian yang lain lagi ada seorang laki-laki paruh baya, HERMAN (45) juga sedang menikmati suara Dewi. Tapi Ojik lebih dulu mengetuk pintu. Keluarlah Dewi yang masih terbalut dengan mukena. Ojik pun terpana. Kekesalannya seketika luntur sudah saat melihat kesejukan wajah Dewi. Ojik kikuk. Ojik yang tengah membawa bingkisan dari Sasa itu pun dijadikan sebagai alasannya. Dewi yang bingung dengan kelembutan Ojik yang tiba-tiba. Ketika Ojik ingin pergi, Dewi memanggil dan berkata maaf soal ganti rugi yang belum bisa ia penuhi. Ojik pun memaklumi dan mulai merasa salah sangka terhadap Dewi.
Ojik pergi. Herman menghentikan Dewi yang hendak menutup pintu. Dewi kaget dan langsung bilang kalau ia belum ada uang untuk melunasi sewa kontrakannya. Herman pun mengelak, ia ingin berterima kasih karena sudah membantu anaknya, Jeje. Ternyata Ojik yang berniat untuk kembali dan ingin meminta maaf itu terhenti karena dari kejauhan ia melihat Herman yang menghadap ke Dewi sehingga Ojik tak mengenali laki-laki tersebut. Tiba-tiba ia melihat Herman memegang kepala Dewi. Ojik jadi kesal lagi dan berpikir bahwa Dewi simpanan om-om.
Cici yang semakin tergila-gila dengan Ojik itu menyusul Ojik bersama Sasa. Dan Cici memaksa ingin ikut kerja tapi Ojik menolak karena ia belum bisa bekerja karena sebagian alatnya rusak. Tiba-tiba Dewi datang. Lagi-lagi diberi kabar oleh Sasa. Dewi pun memberikan ide untuk pergi ke sebuah tempat pariwisata, Ojik sebagai fotgrafer keliling dan Dewi bersedia merias orang-orang yang ingin foto dengan Ojik. Mereka pun pergi dan keseruan mereka membuat Ojik dan Dewi semakin dekat. Disana Ojik terus memotret wajah manis Dewi lalu tersenyum. Melihat itu Cici cemburu. Ditambah Cici yang juga bisa merias tapi tak riasannya tak di sukai Ojik jadi semakin kesal dan pamit pulang.
Kesibukan Ojik serasa terganggu karena seseorang seperti sedang memperhatikan Ojik. Semakin lama orang tersebut semakin mendekat pada Ojik hingga mata dan mata pun bertemu. Ojik langsung berlari mengejar namun pria itu berhasil kabur. Saat kembali dan mencari Dewi, ia melihat Dewi menghampiri sebuah mobil mewah. Ojik melihat perawakan pria di dalam mobil itu mirip dengan pria yang ia temui di rumah Dewi.
Mobil itu melaju pergi, Dewi berbalik dan terkejut saat Ojik dibelakangnya. Ojik menanyakan siapa pria itu, dan Dewi bilang dia hanya pemilik rumah yang ia sewa. Tapi ojik tak percaya dan terus menanyakan kepada Dewi dan keceplosan bilang kalau Dewi simpanan om-om. Dewi terkejut dan marah lalu meninggalkan Ojik.
Sampai di rumah Dewi, orang-orang memenuhii halaman rumahnya. Dewi bingung. Disana ada Cici yang langsung menyuruh orang-orang tersebut berseru kepada Dewi untuk bertanggung jawab. Disana juga ada Sasa yang sudah berpura-pura wajahnya rusak, merah-merah karena terkena riasan Dewi. Dewi terkejut dan menanyakan kepada Sasa. Sasa hanya diam, Sasa hanya di perintah Cici dengan iming-iming bahwa Cici akan membelikan ponsel baru yang bisa bikin tik tok dan alat make-up terbaru agar Sasa bisa Hitz. Sasa yang masih labil itu pun tergiur. Cici udah ngomong yang macam-macam. Sasa yang awalnya hanya akting kenapa wajahnya benaran panas dan memerah. Sasa pun menjerit-jerit di tengah keriuhan Cici dan orang-orang serta Dewi yang mencoba memberi penjelasan, dan orang-orang semakin heboh.
Dewi membawa Sasa ke rumah sakit. Saat menunggu Sasa diperiksa, Dewi menerima pesan dari beberapa pelanggan pengantinnya yang mengcancel  jasanya. Dewi sedih dan Ojik yang tiba-tba datang itu juga termakan gosip dari Cici dan langsung menyalahkan Dewi. Dewi bertambah sedih. Dewi menangis dan pulang. Dewi berniat untuk meninggalkan rumah itu karena sudah tidak bisa membayar sewa. Ketika hendak pergi, Herman datang.
Dirumah sakit, Sasa mengaku salah kepada Ojik. memang benar Sasa alergi bedak, tapi ia ingat bahwa bedak terakhir yang di pakai adalah milik Cici karena iming-iming untuk membeli make up bagus seperti milik Cici, tapi ternyata Cici sudah memasukkan bahan tidak baik ke dalam bedak tersebut agar meyakinkan orang-orang atas alergi. Ojik jadi merasa bersalah kepada Dewi yang selalu menuduhnya. Sasa yang sadar bahwa Dewi begitu baik mengantarnya ke rumah sakit, Cici malah kabur. Sasa dan Ojik hendak meminta maaf kepada Dewi.
Namun, saat ke rumah Dewi ia melihat Herman. Ojik terkejut saat melihat pria itu adalah ayahnya yang telah lama meninggalkan dia dan adiknya dulu yang masih kecil. Sehingga Sasa tak mengenali Herman. Ojik tidak jadi meminta maaf dan ia langsung pergi, Herman pun mengejar. Sasa dan Dewi bingung, Sasa memeluk Dewi. Sasa meminta maaf dan menceritakan semuanya. Sasa menyuruh Dewi untuk menuntutnya. Tapi Dewi menolak.
Cici ternyata bekerja sama dengan Jeje anak pak Herman. Mereka hampir tertangkap polisi dan kabur. Mereka jadi merasa bahwa berbuat dosa pasti akan ada balasannya. Mereka pun membuang barang-barang bahaya tersebut dan berniat meminta maaf kepada Dewi.
Sementara itu, Herman ketinggalan jejak Ojik. Ojik mengingat-ingat bahwa Herman mirip dengan pria yang terus membuntutinya. Dan surat yang berisi uang itu terus datang padanya dan ternyata itu semua dari ayahnya, Herman. Sebenarnya Herman masih sangat menyayangi Ojik dan bangga kalau Ojik bisa mandiri. Itu surat terakhir yang baru Ojik sempat baca dari ayahnya. Ia pun meneteskan airmatanya, Ojik dulu memang anak yang bandel dan suka hura-hura. Sasa yang membuatnya mandiri. Ojik pun meminta maaf kepada Herman.
Herman memaafkan, lalu menyuruh Dewi untuk tidak usah membayar sewa rumah itu lagi asal ada syaratnya. Yaitu menikah dengan anaknya, Ojik. Dan mereka tak perlu sedih lagi sebab melihat pengantin yang terus mereka poto dan rias, karena mereka setuju dan menjadi pengantin. Tapi, Dewi memaksa untuk merias sendri, dan Ojik memoto sendiri. Mereka pun tertawa. Mereka menikah dan selfie.
Ditengah kebahagaiaannya, Cici datang bersama Jeje. Herman pun kaget setelah beberapa mereka menghilang. Dan Cici minta maaf, sebagai permintaan maafnya, Cici mau memakai jasa Ojik dan Dewi di acara pernikahannya. Mereka pun bahagia bersama.


KARAKTERISASI PEMAIN

1.  DEWI (24 Tahun)
Manis, mandiri, baik, pintar mengaji, sebagai tukang rias keliling dan merasa sedih saat merias pengantin. Berusaha mencari uang untuk bayar sewa rumah ditambah lagi ganti rugi alatnya Ojik. Suka sama Ojik.
2.  OJIK (26 Tahun)
Ganteng, bawel, suka berprasangka buruk, tanggung jawab dengan adiknya, sering menerima amplop dan uang dari ayahnya tapi dia tidak mau menggunakan uangnya karena dia mandiri. Sebagi fotografer keliling. Suka sama Dewi.
3.  HERMAN (45 Tahun)
Baik, perhatian, pengen anaknya mandiri. Pemilik rumah sewanya Dewi.
4.  CICI (24 Tahun)
Centil, stylish kekinian, suka sama Ojik, berusaha memfitnah Dewi.
5.  SASA (18 Tahun)
Labil, gadis kekinian, polos, jadi bahan si Cici memfitnah Dewi.
6.  JEJE (24 Tahun)
Labil, liar, kerja sama dengan Cici untuk meracuni bedak degan bahan terlarang. Menikah dengan Cici.


Posting Komentar

0 Komentar