“CINTA DALAM BUTIRAN BAKSO”
Ide Cerita
Ilhidayatul
Husna
Penulis Skenario
Endik
Koeswoyo
Nevan (25 tahun), laki-laki pencandu bakso, jika sudah
mencium aroma bakso, ia tidak akan tahan untuk segera menyantap semangkuk
makanan favoritnya sejak kecil itu. Saat itu, Nevan kabur dari rumah, karena
tidak ingin dijodohkan dengan Mira (24
tahun), anak dari sahabat mama-nya.
Apalagi sikap manja dan posesif Mira membuat Nevan tidak tahan dan merasa
risih.
Saat
itu semua fasilitas Nevan sudah dicabut, saat di jalan, Nevan melihat pedagang
bakso mendorong gerobaknya, dengan wajah kusut masai, mengomel tidak jelas,
sejak pagi hanya beberapa mangkuk saja yang terjual. Tidak tahu harus bagaimana
lagi membayar uang kontrakan yang hanya tinggal 1 minggu lagi. Karena Nevan
sangat menyukai bakso, ia membeli bakso milik Risa (24 tahun), namun saat menyantap bakso itu, ternyata sama
sekali baksonya tidak enak. Nevan malah mencaci maki dan tidak mau bayar, Risa
tetap minta uang, tapi Nevan malah kabur, membuat Risa sangat murka. Jika
bertemu, Risa akan menghajarnya.
Nevan
terpaksa harus mencari kontrakan, dan ternyata kontrakannya dan kontrakan Risa
bersebelahan, kontrakan milik Bara. Nevan tidak tahu, Pak Krisna (50 tahun) adalah ayah Risa, karena Risa pergi pagi, pulang
malam. Selama seharian, Nevan menemani Pak
krisna main catur atau mencuci vespa kesayangannya. Saat Risa pulang, ia
melihat sosok Nevan, lalu langsung menghajar Nevan, Nevan adalah orang yang
tidak mau membayar baksonya, meneriakinya maling. Pak Krisna dibuat pusing,
akhirnya malah menyuruh Nevan untuk membantu Risa jualan, untuk membayar bakso
yang tidak dibayar. Tidak pernah terlihat akur, Nevan bahkan selalu membuat
Risa rugi. Mulai menumpahkan bakso, atau tanpa sengaja membuat gerobak itu
tumbang di atas aspal, hari-hari menyebalkan selalu membuat Risa naik darah.
Semenjak
hari-hari menyebalkan itu, Nevan mulai dekat dengan Risa, sering ikut jualan,
apalagi Nevan yang ternyata baik, sudah akrab dengan Pak Krisna. Padahal, Pak
Krisna terbilang sulit akrab dengan orang lain, apalagi dengan Bara (25 tahun)laki-laki muda yang suka
mencari perhatian anaknya, Pak Krisna bete banget. Bara selalu mencari
perhatian Risa dengan membelikannya berbagai barang-barang mewah. Sebenarnya, Pak
Krisna tidak menyukai Bara yang terus mendekati anaknya, tapi dia tidak punya
pilihan lain, karena Bara adalah pemilik kontrakannya. Melihat kedekatan Risa
dan Nevan, Bara tidak suka, hingga mengusir Nevan dari kontrakannya, tapi Risa
mengancam, kalau Nevan pindah, ia juga akan ikut pindah. Mau tidak mau, Bara
membiarkan Nevan tetap tinggal di kontrakannya, meski selalu menyusun rencana
agar Nevan berjauhan dengan Risa.
Hampir
satu bulan bersama, Nevan telah banyak mengajarkannya bagaimana membuat bakso
yang enak, apa saja kekurangan rasa yang ada dalam bakso itu, hingga akhirnya,
bakso buatannya menjadi enak, dan ramai pembeli.
Risa mulai ada getaran aneh, jatuh cinta pada
Nevan yang lebih dulu menaruh hati padanya. Nevan langsung menyatakan
perasaannya, disaksikan para pelangan setia Risa. Ternyata Hal itu juga
disaksikan Mira, mengundang amarah didalam hati. Mira langsung memberi tahu
mamahnya. Tante Rani (47 tahun)
tidak terima, anaknya kalah saing dengan perempuan lain. Mereka kemudian
mencari alamat rumah Risa, hingga sampai di rumah Risa, tante Rani mencaci maki
Risa sebagai perempuan matre yang hanya menginginkan harta. Padahal Risa tidak
tahu, Nevan anak orang kaya, Nevan hanya mengaku sebagai pria kampung yang
merantau ke kota. Mendengar keributan, Pak Krisna langsung keluar dari rumah,
terkejut melihat kedatangan Rani, masa lalu mulai terkuak. Rani adalah istri
yang pergi meninggalkannya, membawa salah satu anaknya, Mira. Mira dan Risa kakak
beradik. Tante Rani terkejut, sekian lama mencari keberadaan anak dan suaminya.
Menyesal karena telah pergi meninggalkan suami dan anaknya hanya demi
cita-citanya untuk terkenal sebagai designer hebat. Harta yang banyak tidak
membuatnya bahagia. Risa tidak bisa menerima kehadiran tante Rani, yang tega
meninggalkannya dan ayahnya, hanya membawa Mira tanpa memikirkan Risa yang
masih bayi. Tante Rani berusaha untuk mendapatkan maaf dari suami dan anaknya,
apalagi Risa yang terlalu kecewa memilih pergi dan menghilang. Di saat itu Bara
meluncurkan niatnya, menjelekan Nevan yang telah membohonginya, meluncurkan
kata-kata yang membuat Risa marah dan kecewa dengan Nevan. Untung Nevan
berhasil menemukan Risa, meski sempat kecewa karena semua orang membohonginya.
Rasa cintanya pada Nevan mematahkan amarahnya pada Nevan. Mendengar Nasehat
Nevan, Risa akhirnya mau kembali. Karena ayahnya sengaja tidak memberi tahu
Risa tentang keberadaan ibu dan saudaranya, tidak ingin Risa bersedih dan
merasa terbuang.
Mira
akhirnya mau mengalah, meski awalnya tidak menerima kalau orang yang dibencinya
justru saudaranya. Hatinya terenyuh, setelah mendengarkan penderitaan Risa yang
hidup jauh dari kecukupan. Mengiklaskan Nevan bersama Risa, adiknya. Tante Rani
dan Pak Krisna akhirnya kembali rujuk, karena masih menyimpan cinta di dalam
hati. Mira sering membatu Risa jualan bakso, hingga bertemu dengan Bara,
akhirnya Bara dan Mira saling menyukai, hingga berdua jadian. Risa tetap
memilih jualan bakso, meski sekarang hidupnya sudah terjamin dengan fasilitas
mamahnya. Karena bakso telah menghantarkan Nevan padanya, hingga kembali
membuatnya berkumpul bersama keluarga yang terpisah-pisah.
-
SEKIAN
–
-
KATAKTERISASI
PERMAIN
1. Risa
Baik, sangat sayang pada ayahnya, sedikit cerewet,
dan mudah bergaul dengan orang lain.
2. Nevan
Anak tunggal, Baik, paling tidak suka diatur-atur.
3. Mira
Kakak Risa yang mempunyai sifat bertolak belakang
dengan adiknya, suka foya-foya dan selalu memaksakan kehendak, karena dimanja
sejak kecil.
4. Pak Krisna
Pekerja keras, sangat menyayangi keluarga,
bijaksana,sedikit killer. sangat detail memilih pasangan untuk anaknya.
5. Tante Rani
Baik, memiliki semangat tinggi untuk cita-citanya.
6. Bara
Laki-laki yang sedikit antagonis, berperawakan
berlebihan, berbapakain seperti era 80 an, merasa dirinya keren.
7. Siska
Ibu Nevan, memiliki sifat tegas, pekerja keras,
karena papah Nevan telah lama meninggal.
0 Komentar