IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SINIOPSIS FTV REGULER “MENGEJAR CINTA PAK DOSEN GANTENG”




SINIOPSIS FTV REGULER
“MENGEJAR CINTA PAK DOSEN GANTENG”


Cerita & Skenario
Endik Koeswoyo
Ilhidayatul Husna

Berawal dari hari pertama masa ospek, Aluna (17 Tahun) gadis yang sedang menjalani masa ospek, dijemur di bawah teriknya matahari di lapangan, tak sengaja melihat salah satu dosen muda Alfi (25 Tahun), salah satu pria yang sukses meraih gelar S2 di usia yang masih sangat muda. Lelaki tampan dengan sikap yang penuh tekateki, memandang perempuan seperti debu yang tak berarti, banyak parawanita yang selalu mendekat, namun nyatanya Alfi tetap dengan prilakunya yang cuek dan dingin seperti es, hingga akhirnya mereka menyerah.
Aluna yang saat itu sangat terkesima, menyelinap diam-diam, membuat aksi nekat hingga kabur dari lapangan tanpa sepengetahuan seniornya. Dia perempuan jomblo yang seumur-umur belum pernah pacaran. Sebab, tidak satupun laki-laki yang mau bergandengan dengannya, sikapnya terlalu lebay, sangat alay, bahkan bisa dengan gilanya melakukan aksi di luar dugaan.
Pernah ia mengagumi Ando (Kakak  Kelasnya) semasa masih SMA dulu, tak di duga, lelaki itu hanya memberinya harapan palsu, malah memilih perempuan lain yang sangat cantik, tak tahan melihat mereka berjalan bergandengan menuju kantin, Aluna mengambil batu seukuran kepalan tangannya, lalu berjalan menuju kantin menyusul mereka. Di sana, Aluna semakin cemburu, saat Lelaki itu malah menyuapi bakso untuk pacarnya, emosi Aluna tak tertahankan,levelnya sudah tidak bisa di kendalikan lagi. Telak, ia melempar batu yang sudah ada di genggamannya hingga mendarat mulus tepat di dalam mangkuk baksonya, Aluna berjalan menghampirinya, lalu mencecarnya dengan gilanya, tak tanggung menangis layaknya anak kecil kehilangan mainannya. Untung saja lelaki itu mampu menjaga imagenya agar tidak buruk di mata siswa lain, terlebih dia adalah capten basket sekaligus ketua osis. Sejak kejadian gila itu, tidak ada lagi yang berani dekat dengan Aluna, gadis yang selalu di panggil dengan sebutan Miss Alay.
Inti (18 tahun), gadis yang diam-diam merasa iri dengan Aluna. Meski bersahabat baik, tetap saja Inti merasa iri dengan kehidupan Aluna yang sempurna. 
Setelah satu minggu lebih menjalani masa ospek, Aluna tidak menyangka, kalau doanya benar-benar menjadi kenyataan, Dosen yang ia taksir ternyata benar-benar mengajar kelasnya, itu artinya mereka akan sering bertemu. Selama pelajaran Aluna tidak pernah absen melihat wajah Alfi, membuat Alfi merasa tidak suka, kesal dan geram. Alfi meminta Aluna menjelaskan materinya, dan ajaib. Aluna mampu memenuhinya.
Alfi wajar bersikap dingin pada wanita, tidak pernah percaya lagi dengan kehadiran seorang wanita di hidupnya, kekasihnya baru saja meninggal satu tahun yang lalu, dan itu semua terjadi karena kesalahannya, terlalu sibuk dalam ambisinya untuk mengejar gelar S2 hingga mengenyampingkan Anggi (calon Istrinya), saat itu pernikahan mereka akan segera digelar, bertepatan dengan selesainya acara wisuda Alfi, namun karena sibuk dengan skripsinya, Alfi terpaksa membiarkan Anggi mengurus segala keperluan pernikahan mereka. Sampai suatu kejadian naas menimpa Anggi, Anggi menjadi korban perampokan hingga mati terbunuh.
Aluna tetap pada perjuangan, berbagai apapun ia lalukan untuk bisa mendekati Alfi, hingga Alfi luluh dengan sendirinya, memberanikan diri untuk menyatakan cinta pada Aluna. Baru satu hari jadian, Alfi memutuskan Aluna secara sepihak, hanya karena salah paham, melihat Jio (sahabat Aluna) memeluk Aluna. Alfi tidak mau mendengar penjelasan Aluna,karena pengakuan Jio sebelumnya sudah membuat Alfi yakin, kalau Aluna masih mencintai Jio, hasutan Jio berhasil. Hal itu membuat Aluna marah besar, berada pada titik kejenuhanya, semua berakhir begitu sia-sia hanya karena sebuah kesalah pahaman, padahal selama ini ia tidak pernah menahan malu atas apa yang telah ia lakukan demi mendapatkan cinta Alfi. Merasa marah, Aluna memilih menghilang, baru saja beberapa hari Aluna tidak mengusik hidup Alfi, lelaki itu merasa rindu, rindu yang tak bisa dijelaskan, dan mendadak ia begitu membutuhkan Aluna. Mengumpulkan keberanian untuk menghubungin nomer yang diam-diam ia curi dari ponsel Aluna. ia harus meluruskan kesalah pahaman ini, Alfi harus mencoba untuk bejuang.
Sementara itu, Pak Ardi (45 tahun) dan Tante Sita (40 Tahun)sangat khawatir, saat putri mereka meninggalkan rumah dengan selehai surat kertas, padahal baru kemarin Alfi datang menemuinya, untuk mengajak putrinya keluar malam, padahal Pak Ardi sendiri tidak pernah mengizinkan Aluna untuk berpacaran, terlebih anak zaman sekarang, banyak para lelaki modus. Namun saat melihat Alfi datang dan memperkenalkan diri, Om Ardi sangat terkejut, putrinya bisa mendapatkan hati seorang dosen yang tentunya berwibawa dan punya tanggung jawab yang tinggi, percaya laki-laki seperti Alfi tidak akan mungkin merusak anaknya. Tante Sita tidak bisa berbicara banyak dengan Aluna, sebab keduanya sama-sama memiliki mulut yang tak bisa dikendalikan, sering bertengkar seperti layaknya para remaja, bukan seperti ibu dan anak, melainkan adik dan kakak. Mereka berdua selalu sibuk dengan alat-alat kecantikan, selalu memamerkan produk yang berbeda, menurut Tante Sita, produknya jauh lebih mahal, hingga akhirnya akan bertengkar.
Di rumah, Alfi selalu murung, Nek Jasih (60 Tahun) yang merasa tidak beres dengan cucunya beberapa hari belakangan mengajak Alfi untuk bercerita. Dengan jujur Alfi mengatakan semua beban hati yang ia rasakan, tanpa sadar terlalu dalam mencintai bocah gila seperti Aluna, tingkah konyolnya mampu mengubah kekosongan hidup Alfi.
Akhirnya, Alfi tahu keberadaan Aluna, dari Inti. Gadis yang diam-diam ikut andil dalam putusnya hubungan Alfi dan Aluna. Inti merasa bersalah dan mau memperbaiki hubungna merka. Alfi dan inti masuk kedalam Villa Alunna, saat itu Aluna melakukan perawatan wajah, berjemur di bawah matahari di tepi kolam renang. Aluna curhat sendiri. Alfi yang mendengar curhatan dan isi hatinya sempat tertawa. Tidak ingin membuang waktu, Alfi langsung berjalan mendekati Aluna, kembali menyatakan cinta, selalu to the poin, karena ia tidak bisa basa basi. Aluna terkejut, tidak percaya Alfi bisa tahu tempat ini.
     Alfi menyampaikan maaf, dan Aluna mau memaafkannya. Aluna meminta Alfi menggombalinya. Tapi Alfi tidak bisa, karena Alfi terlalu kaku, hingga gombalannya menjadi garing. Tapi, Aluna bahagia, hubungannya dan Alfi kini membaik.

-   SEKIAN –



KARAKTERISASI PEMAIN

1. ALUNA (17 TAHUN)
Ia tercatat sebagai mahasiswi yang pintar. gadis centil selalu memperhatikan kecantikan dan penampilan tubuhnya, paling anti dengan debu apalagi baju yang kotor karena keringat. mengkoleksi 12 seragam putih abu-abu, dia gadis baik.

2. ALFI (25 TAHUN)
Pria tampan yang mampu menjadi Dosen di usia muda dengan kepintaran otaknya yang di atas rata-rata. Cuek, to the poin, seorang yatim piatu

3.  INTI (18 TAHUN)
Sahabat Aluna. Paling pandai mendesain gaun-gaun pengantin.

4. OM ARDI (45 TAHUN)
Seorang Dokter, pemilik salah satu rumah sakit di Jakarta. Tegas, dan kadang terlihat killer.

5. TANTE SITA (40 TAHUN)
Ibu-ibu sosialita, cerewet, suara lengkingnya membuat beberapa asistin rumah tangga kabur karena tidak tahan.

6. JIO (19 TAHUN)
Jahat, melalkukan cara apapun agar bisa mendapatkan Aluna.

Posting Komentar

0 Komentar