IKLAN

www.jaringanpenulis.com

[CERPEN ROMANTIS] Pati Imanuel dengan judul, "AKSA ASMARA"

AKSA ASMARA
Karya Pati Imanuel Lowri Wartuny

google search : sumber gambar

Di sebuah kampung di dekat pantai, tinggallah seorang gadis cantik bernama Ananta Asmara. Gadis itu adalah gadis yang sangat pandai, murah hati, jujur, setia, adil, dan bertanggungjawab. Sifatnya yang baik hati itulah membuat gadis tersebut menjadi bunga desa di daerahnya. Ibu Asmara meninggal karena hal misterius. Kini Asmara hanya tinggal bersama Ayah Andik, Paman Brian, dan Angga. Walaupun begitu, Asmara tetap ingin melanjutkan pendidikannya untuk menjadi seorang dokter.
Tak hanya Asmara saja yang tinggal di kampung itu. Ternyata ada juga seorang pria tampan bernama Aksa yang tinggal di situ. Aksa memiliki sifat yang berbeda dengan Asmara. Aksa adalah seorang lelaki yang pemalas, suka berbohong, tidak setia, dan tidak bertanggungjawab. Begitulah kepribadian Aksa hingga orang-orang banyak yang tidak suka kepadanya. Aksa terus dibimbing oleh Ayah dan Ibunya untuk menjadi seorang anak yang baik hati, jujur, dan bertanggungjawab. Orang-orang pun berharap untuk Aksa segera bertobat.
Aksa dan Asmara bersekolah di sekolah yang sama, yaitu SMA Nusa Bangsa. Walaupun sama, namun mereka berdua belum saling mengenal. Pada suatu hari, Aksa dipindahkan kelas oleh Bapak Kepala Sekolah. Kebetulan, Aksa satu kelas dengan Asmara dan Angga. Dari situlah mereka berdua mulai saling mengenali kepribadian satu sama lain.
“Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita mendapat teman baru lagi. Anak ini adalah pindahan dari kelas XI C sebelah. Ini dia, Aksa. Silakan masuk dan perkenalkan diri kamu!” ajak Ibu Ririn selaku guru pengampu mata pelajaran pagi ini.
“Oke. Perkenalkan nama saya Aksa Ginasti Prasetyo. Biasa dipanggil Aksa,” kata Aksa.
“Baik Aksa. Cukup sekian saja perkenalan kamu. Sekarang kamu duduk di samping Asmara ya?! Ibu harap semua anak-anak bisa beradaptasi dengan Aksa. Satu lagi, Ibu khususkan tempat duduk Aksa di samping Asmara dengan tujuan agar Asmara bisa membantu Aksa,” kata Ibu Ririn.
“Hah?! Kenapa harus saya, Bu? Kan ada tempat kosong di samping Angga, Bu,” tanya Asmara kepada Bu Ririn.
“Asmara... Kamu ada masalah dengan perintah Ibu tadi?” tanya Bu Ririn.
“Tidak ada Bu. Baiklah, Bu. Saya paham,” jawab Asmara sambil cemberut. 
“Tidak apa-apa duduk di samping saya? Saya kan keren, maco dan tampaann lagi,” jelas Aksa. 
“Maco dari Hongkong. Awas aja kalau kamu berani macam-macam sama saya!” kata Asmara.
“Galak juga ya?! Ternyata, ada yang lebih galak lagi dari Mamah,” gerutu Aksa.
“Ehmm... Murid baru mulai PDKT nih!” sindir Angga.
“Ih, apaan sih?!” jawab Aksa ketus.
“Eh, santai aja. Kalau tidak  pacaran tidak apa-apa,” kata Angga.
***
Bel sekolah berbunyi tanda waktu istirahat. Semua siswa mulai pergi ke luar kelas untuk beristirahat. Tinggallah Aksa dan Angga berdua di dalam kelas. Aksa mulai berkenalan dengan Angga. Setelah berkenalan, Aksa mulai bertanya-tanya tentang sosok Asmara pada Angga.
“Angga, saya pergi ke kantin sebentar ya? Saya lapar,” pamit Asmara.
“Yayaya. Saya nanti menyusul!” lantang Angga.
“Eh, sebentar... Saya mau kenalan dulu sama kamu dong!” pinta Aksa.
“Oh ya, saya Angga, sahabatnya Asmara,” ucap Angga.
“Saya Aksa. Saya mau tanya dong, itu tadi namanya Asmara ya? Cantik sekali. Pengertian lagi. Kayaknya saya suka sama dia, apalagi tatapan matanya tuh, mempesona sekali!” celetuk Aksa.
“Oh, ternyata kamu suka juga sama Asmara?” tanya Angga.
“Iya. Emang kenapa ya?” tanya Aksa.
“Masalahnya, kamu murid baru berani dekat-dekat dengan Asmara. Saya ini sahabatnya, saya juga suka kepadanya,” tegas Angga.
“Oh, ternyata kamu juga suka sama Asmara? Saya akan buktikan. Saya pasti bisa merebut hati Asmara!” kata Aksa kepada Angga dengan percaya diri.
“Baik, kalau itu mau kamu. Mulai sekarang kita bersaing secara adil!” tegas Angga.
***
Angga dan Aksa bergegas pergi ke kantin sekolah untuk menemui Asmara. Sebelum mereka ke kantin, mereka masing-masing membeli hadiah untuk Asmara. Setelah mereka membeli hadiah untuk Asmara, mereka bergegas pergi ke kantin untuk menemui Asmara. Tiba di kantin, mereka malah diajak Asmara untuk makan mie ayam yang telah dibelikan Asmara untuk mereka berdua 
“Saya harus bisa membuat Asmara jatuh hati kepadaku. Beli apa ya, kira-kira untuk Asmara?” pikir Aksa dalam hati.
“Ah, coklat aja yaa!” kata Aksa.
Di sisi lain, Angga juga sedang memikirkan hal yang sama dilakukan seperti Aksa.
“Bunga ini akan membuat Asmara berpacaran dengan saya supaya si Aksa menyerah dalam persaingan ini,” pikir Angga sambil tertawa.
Beberapa menit kemudian, setelah kepergian Angga dari kasir. Aksa datang dengan wajah bahagia.
“Bu, coklatnya saya beli satu yang ini ya!” ucap Aksa sambil menyerahkan coklat yang diminati.
“Oh ya, ini uangnya. Bu ambil saja kembaliannya!” kata Aksa sambil membawa coklat yang sudah dibungkus, lalu pergi.
Setibanya di kantin sekolah, Aksa dan Angga segera bersiap-siap menghampiri Asmara untuk memberikan kejutan yang sudah mereka susun secara diam-diam. Terlihat Asmara sedang memesan mie ayam sembari kebingungan mencari batang hidung Aksa dan Angga.
“Bu, saya pesan mie ayamnya 3 mangkok di bawa ke meja biasa,” pinta Asmara, lalu pergi.
 “Aksa sama Angga ke mana ya? Saya tungguin tapi belum datang juga. Kasihan si Aksa tadi aku marahin dia, padahal dia kan masih baru di kelas. Angga juga kelelahan pastinya, menulis fisika yang sebegitu banyaknya,” cemas Asmara.
“Asmara!” Angga dan Aksa berteriak bersamaan memanggil-manggil Asmara.
“Dari mana saja kalian berdua?” tanya Asmara setelah keduanya tiba di meja kantin, tempat Asmara duduk.
 “Udah duduk saja. Nikmati saja mie ayamnya! Hari ini, saya yang traktir kalian sekaligus sebagai permintaan maaf saya ke Aksa,” ujar Asmara.
Angga dan Aksa sudah duduk. Mereka bertiga makan mie ayam milik mereka masing-masing hingga habis. Angga dan Aksa mulai menanyakan pertanyaan mereka tadi. Namun, Asmara harus membayar pesanan mereka dulu. Saat berjalan untuk membayar tidak sengaja Asmara hampir terpeleset dan beruntungnya dia langsung jatuh di tangkapan Aksa. Wah, Aksa memanfaatkan keadaan untuk mengambil hati Asmara!
“Asmara, kamu aman sama saya! Kamu tenang saja,” kata Aksa yang masih menopang tubuh Asmara dan beradu pandang dengannya.
Seluruh murid dan penjual makanan di kantin sekolah memandangi keduanya hingga meneriaki karena lihat adegan yang romantis. Biasalah anak ABG gitu, kisah kasih di sekolah! Hahaha.
Asmara bilang, “Terima kasih ya, Aksa sudah menolong saya!”
“Asmara, saya mau ungkapin sesuatu sama kamu. Saya terkenal nakal, malas, bandel dan tidak bertanggungjawab. Namun, saat saya bertemu dan pertama kali melihat kamu, saya langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Saya baru tahu, kali ini tentang rasanya sebuah cinta itu. Maukah kamu menjadi pacarku?” tanya Aksa.
“Mau-mau. Mau... Ayo dong, mau Asmara!” teriak teman-teman kepada Asmara yang menyaksikan ungkapan cintanya Aksa.
“Tunggu dulu Asmara!” teriak Angga.
“Ada apa, Ngga?” tanya Asmara kepada Angga.
“Asmara, Aksa ini bukanlah jodoh yang terbaik untuk kamu! Kamu harus tahu itu!” kata Angga
“Lho, kenapa kamu bisa berkata seperti itu?” tanya Asmara sedikit jutek.
“Dulu, Ibu kamu pernah berkata kepadaku, bahwa dia mau pergi ke sekolah untuk mengambil rapot milikmu. Namun, di saat beliau menyeberang jalan, beliau justru ditabrak oleh mobil yang nomor polisnya sama dengan nomor polis mobil milik Aksa. Jadi, kita sudah tahu, bahwa Aksa lah yang telah menabrak almarhum Ibu kamu, Asmara.” Begitulah keterangan Angga yang sangat mengejutkan.
“Betul itu Aksa? Aksa jawab pertanyaanku sekarang?” tanya Asmara.
Aksa tetap diam.
“Saya kecewa sama kamu! Saya tidak mau menerima hubungan ini,” kata Asmara.
“Akhirnya, rencana saya berhasil juga membuat Asmara jadi bimbang, apalagi Asmara percaya banget!” dialog Angga dalam hati sambil menyamarkan tertawa jahatnya dengan tampang sok cari perhatian ke Asmara.
“Asmara, kamu mau ke mana?” tanya lantang Pak Andik.
“Waduh, Om Andik datang! Gawat nih, aku harus kabur dari sini sekarang!” pikir Angga di dalam hatinya sambil ketakutan kalau ketahuan rencana busuknya terketahui.
“Mau kemana kamu Angga? Kamu harus bertanggungjawab atas semua ini,” kata Pak Andik.
“Maksudnya, ada apa sama Angga sih, Pa?” tanya Asmara lugu.
“Asmara, Papa tadi dengar semua yang dikatakan Angga. Papa ingin meluruskan. Sebenarnya yang menabrak almarhumah Ibu kamu itu...” Ucapan Pak Andik terpotong.
“Aku dan yang seharusnya minta maaf ke kamu itu aku. Namun, aku hanya tidak mau Aksa jadi kekasih kamu. Makanya, aku lemparin kesalahanku aja ke Aksa,” jawab Angga enteng sembari membela dirinya.
“Aku benar-benar kecewa sama kamu!” kata Asmara sambil menangis.
“Asmara, tunggu! Ibu kamu sudah tenang di alam sana. Udah bersandar aja di bahu saya,” nasaihat Aksa sambil mengejar Asmara.
“Bukan gitu, Sa! Dia salah dan dia tidak mau mengakui kesalahannya lagi, apalagi dia sahabatku tapi apa?!” sinis Asmara.
“Udah... Jangan menangis! Sekarang coba tangan kamu bentuk setengah lingkaran kanan. Nanti saya bagian setengah lingkaran kiri. Lalu, kita gabungin supaya hatinya Asmara jadi tenang.” Hiburan Aksa yang sedikit ngegombal membuat Asmara tenang dan tertarik padanya.
“Ah, bisa aja kamu gombalnya haha”, tawa Asmara.
Aksa dan Asmara hidup dalam alur cinta anak sekolah SMA. Mereka berdua mulai mengetahui tentang rasanya cinta seutuhnya tanpa memandang siapa orangnya dan seberapa cantik atau tampan tetapi mereka belajar untuk mencintai dengan penuh rasa ketulusan dan cinta kasih kepada orang yang mereka cintai dan sayangi.
Sejenak Aksa membuatkan puisi untuk Asmara secara langsung sambil menutup kisah cinta keduanya sekaligus merayakan hari jadi hubungan keduanya.

Asmara...
Sejak pertama aku masuk ke kelas IX B
Aku yang pemalas, bodoh dan tidak paham arti cintaaa yang seutuhnya
Namun...
Semua itu telah berubah dalam diriku
Sejak pertama, aku bertemu kamu kembali
lewat pandangan pertama di kelas perpindahan
Aku mulai mengetahui
rasa cinta yang muncul karena rasa ketulusan dan penuh kasih
Asmara, aku mencintaimu selamanya
Tertanda cinta dari Aksa Ginasti Prasetyo

****

-SEKIAN-

BIODATA PENULIS
Pati Imanuel Lowri Wartuny lahir di Sorong, 09 April 2007. Kini ia tinggal di Tulungagung, Indonesia.

Media Sosial
♡ Whatsapp           : 081229431950
♡ Instagram           : imanuelpati

Posting Komentar

0 Komentar