IKLAN

www.jaringanpenulis.com

SINOPSIS FTV REGULER “MELAMAR KERJA DEMI MELAMAR CINTAMU”



SINOPSIS FTV REGULER
MELAMAR KERJA DEMI MELAMAR CINTAMU

Cerita & Skenario
 Endik Koeswoyo
MFarid

Firhan (25), semenjak Firhan lulus kuliah, Ia tak pernah begitu berpikir akan pekerjaan, tiap hari kerjanya play game doang. pikirnya, “ngapain ngelamar kerja wong Papa saya punya perusahaan” Ibu Weni (45) Ibu Firhan, gak mempermasalahkan soal ini. asal si Firhan cari calon pasangan secepatnya untuk dinikahi. ini tuntutan Ibu Weni. nggak main-main, mulai sekarang Ibu Weni memberikan Firhan waktu selama sebulan, kalau saja Firhan nggak nepatin, Firhan di usir dari rumah dan fasilitas dicabut.
Firhan gak percaya ancaman Ibunya Weni, sebulan Ia habiskan hanya ngurusin game doang, lupa dengan kesepakatan Ibunya. sebulan pun berlalu, Firhan pulang ke rumah dengan kecapean karena baru pulang beli equipment game di mall. Ibu Weni langsung menadah Firhan di depan pintu kamar dan mengingatkan kesepakatan yang telah Ibu Weni katakan. Firhan selama ini gak ingat sama sekali, karena nggak percaya dan menganggap itu cuma gertakan. dengan gampang Firhan mengatakan kepada Ibunya tanpa merasa bersalah bahwa ia lupa. katanya, “kalau mau ngusir nanti sore aja mah, Firhan pengen tidur dulu.”
Firhan masuk kamar dan langsung menutup pintu. alhasil, pas Firhan kebangun, tau-tau sudah ada di taman yang lumayan jauh dari rumahnya, Ibu Weni menitipkan surat dan mengatakan, “jangan pernah kembali ke rumah kalau belum menemukan pasangan.” malam pun tiba, Firhan nggak tau mau kemana. awalnya Firhan niat balik ke rumah, tapi pas di depan pagar. muncul niatnya kalau Ia memang harus merubah dirinya dan membuktikan kepada Ibunya kalau Ia bisa bersifat dewasa dan pantang balik ke rumah kalau nggak nemuin pasangan.
Firhan nggak tau mau kemana, di tengah perjalanan Firhan melihat rumah yang lumayan gede, rumah tersebut adalah rumah Gita (24), Firhan nekat memanjat pagar rumah itu dengan niat bisa tidur di pekarangannya, kebetulan juga Satpam nya lagi enak tidur. sampai di atas pagar, Firhan kepergok Nino (26), yang lagi pengen nengok Gita. disangka maling akhirnya Nino meneriaki Firhan, Firhan lompat dari pagar dan lari kocar kacir. dengan dibantu Warga, Nino mengejar Firhan. di tengah pengejaran, Firhan bertemu dengan seorang pengendara motor di tepi jalan yang lagi singgah nelfon, pengendara motor itu adalah Suchi (25), nggak banyak nanya, Firhan nyelonong gitu aja langsung naik di motor Suchi karena kepanikan dan nyuruh Suchi tancap gas, beralasan karena di belakang ada Harimau yang ngamuk. Suchi percaya aja karena takut, akhirnya Suchi nancap gas sambil membonceng Firhan. Firhan pun aman dari pengejaran Nino dan Warga. setelah tiba di depan rumah Suchi, Suchi nanya kepada Firhan, "itu beneran apa kagak tadi?" si Firhan jawab, "ya boonglah, mana ada Harimau di kota."
Suchi kesal karena sudah sangat panik tadi dan ngatain kalau Firhan sebenarnya mau numpang doang. pas Suchi pengen masuk ke rumahnya, Firhan nyempatin kenalan dengan Suchi. dengan ragu Suchi menyambut tangan Firhan dan Firhan mohon kepada Suchi, kalau boleh ini malam Firhan numpang nginap di rumah Suchi. Suchi nolak karena belum kenal baik dengan Firhan. Firhan makin bingung mau nginap di mana, mau gak mau Firhan ngambil kardus dan tidur depan pagar rumah Suchi. di balik jendela, Suchi melihat Firhan tidur di depan pagar. karena prihatin akhirnya Suchi keluar dan mengajak Firhan masuk. Firhan ngikutin Suchi masuk kamar, Suchi ngebentak Firhan, "masa mau tidur sekamar si, noh tidur di kursi aja, masih untung juga gw kasih masuk.”
Matahari terbit, Suchi bangun dan keluar kamar, yang semalam Firhan tidur di kursi, tau-taunya si Firhan udah nggak ada. di atas meja makan sudah tersedia susu dan roti dan selembar kertas bertuliskan "terimakasih, maaf merepotkan." Firhan memenangkan senyum pagi Suchi hari ini. setelah siap siap, Suchi kini berangkat ke kantor, di tengah jalan Firhan melihat Suchi melintas, Firhan yang lagi makan di warung langsung mengejar dari belakang dengan menaiki ojek, Firhan pun kaget setelah Suchi sampai tujuan. ternyata kantor tempat Suchi bekerja adalah kantor milik Ibu Firhan,Ibu Weni.
Firhan pun mejeng di sekitar kantor sambil menunggu Suchi pulang, tak lama kemudian Firhan melihat Nino dan Gita keluar dari mobil. Firhan langsung ngumpet. disini Firhan pun tau, kalau orang yang ngejar dia semalam juga bekerja di kantor Papa nya. setelah beberapa jam nunggu, Suchi akhirnya pulang dan menuju parkiran, tak sengaja Suchi melihat Nino dan Gita gandengan tangan padahal Nino adalah pacar Suchi, sedangkan Firhan juga ngintip Suchi dari belakang. setelah Nino dan Gita pergi, Firhan nyamperin Suchi dari belakang dan bisikin, "cemburu ya." Suchi kaget kenapa Firhan tiba-tiba ada di sini.
Firhan menawarkan Suchi untuk pulang pakai motor Suchi tapi Suchi nolak dan bilang kalau Firhan sebenarnya siapa, Firhan akan mengatakan setelah di rumah Suchi kalau dirinya siapa, akhirnya mereka berdua pulang. setelah sampai di depan rumah Suchi, Suchi nggak mengizinkan Firhan masuk sebelum Firhan jujur kalau dirinya siapa. karena Firhan tau bahwa Suchi dan Nino bekerja disatu perusahaan milik Papa Firhan, Firhan memilih untuk bohong. Firhan mengatakan bahwa dirinya pengacara, “pengangguran banyak acara.” Maksudnya. Firhan kini mengatakan bahwa Ia ingin melamar kerja dirumah Suchi sebagai pembantu pribadi Suchi, Firhan janji akan membuatkan Suchi sarapan tiap pagi. karena kasian dan kesepian juga di rumah sendiri, Suchi mengizinkan. 
Karena besok libur kerja, bentar malam Nino sudah janji jemput Suchi buat dinner , Suchi yang udah siap-siap dari tadi kini nggak dapat kabar juga dari Nino. karena Firhan kasian, Firhan yang ngajak Suchi dinner. tapi Suchi nolak dan tetap yakin dan keras kepala kalau Nino akan jemput. tapi Nino tak kunjung datang juga. kasihan melihat Suchi, Firhan pun siap-siap sekaligus menampakkan wujud aslinya yang ganteng dan maco, beda dengan selama ini yang dilihat Suchi, biasa-biasa aja. Suchi hanya heran dan bengong, tak banyak bicara Firhan langsung narik tangan Suchi untuk pergi dinner gantiin Nino. tindakan kecil Firhan membuat Suchi mulai ada hati ke Firhan. setelah sampai di sebuah restoran, Suchi pun kecewa dan nangis karena di bohongi oleh Nino yang malah dinner dengan Gita.
Akhirnya Firhan dan Suchi cuma makan di warung pinggir jalan. Suchi nggak mood makan, dari tadi Cuma nangis mulu, sementara Firhan lahap banget makan nya, makanan Suchi juga dilibas karena Suchi nangis aja dari tadi, Firhan juga heran sampai segitunya tangisin cowok kayak Nino. setelah makan, Firhan dan Suchi pun balik ke rumah. di tengah perjalanan menaiki motor, Firhan dan Suchi di hadang oleh mobil, tiga orang perampok turun dari mobil dan menyekap Firhan, Firhan sulit ngelawan karena dibius. Firhan pun di bawa oleh perampok tersebut kembali ke rumah. tiga orang perampok itu adalah perampok suruhan Ibu Weni yang dulu bawa Firhan ke taman. setelah Firhan sadar, tau-tau ada di rumah, dikamarnya. Ibu Weni pun meminta maaf kepada Firhan karena menyesal bertindak seperti ini, tapi Firhan mengatakan kalau dirinya nggak mau pulang sebelum mendapatkan pasangan sesuai yang Mama inginkan dari Firhan.
Ibu Weni nggak bisa berbuat apa-apa, Firhan kembali ke rumah Suchi dan memutuskan untuk melamar kerja, nggak ada perusahaan yang nerima Firhan karena dirinya melamar kerja tanpa membawa surat lamaran, ditanya pengalaman kerja jawabnya jago main game. Firhan akhirnya melamar di perusahaan milik Ibu Weni, Ibunya sendiri. Firhan menyamar dengan memakai kumis dan topi. pada saat di interview oleh Hrd(Human Resources Departement) yaitu Suchi sendiri, Firhan bukannya serius menjawab malah ngegombal Suchi. tapi Firhan sangat memohon agar bisa diterima kerja. katanya, “bagian apa aja mbak, yang jelas bisa ngeliat mba terus.” Suchi maksudnya. namun perusahaan milik Papa Firhan sendiri ini lagi nggak buka lowongan. tapi Firhan tetap ngotot, katanya lagi, “kalau perusahaan ini gak buka lowongan, mbak sendiri buka lowongan?" Suchi mulai jengkel dan menjawab, "maaf maksud anda apa ya?" si Firhan balik nanya, "iya, kalau misalkan saya gak bisa ngelamar kerja diperusahaan ini, ya saya lamar mbak aja, Suchi maksudnya." Nino kebetulan satu ruangan dengan Suchi, Nino berdiri dari kursinya dan nyuruh si Firhan yang lagi nyamar untuk keluar karena hanya mengganggu. Firhan pun keluar dan melangkah turun, Firhan melihat sebuah kantin perusahaan, dari sini muncul lagi niat si Firhan untuk mengajukan diri jadi pelayan di kantin tersebut, Firhan pun diterima dengan gaji yang sangat kecil dibandingkan uang jajan nya sehari-hari. berbulan-bulan Firhan ngumpulin gajinya dan akhirnya bisa juga beli cincin tunangan untuk Farid dan Suchi nantinya, walaupun belinya yang paling murah.
Malam ini, Firhan menata rumah dengan hiasan dan lampu-lampu, menyambut Suchi kalau udah pulang dari kantor, niatan ingin menyatakan cintanya kepada Suchi malam ini. Suchi pun pulang. dan kaget dengan rumahnya yang dipenuhi hiasan. Firhan memberikan cincin pertunangan itu untuk Suchi dan memasangkan di jari manisnya. tak lama kemudian seorang suster menelfon Firhan untuk segera ke rumah sakit karena Ibunya, Ibu Weni lagi di UGD(Unit Gawat Darurat). tanpa banyak pikir, Firhan langsung meluncur dan ngajak Suchi.
Sampai di ruangan UGD, Firhan dan Suchi kaget karena ada Gita. Ibu Weni memperkenalkan Firhan dengan Gita, dan Ibu memohon kepada Firhan untuk segera menikah dengan Gita, sementara Ibu Weni tak tau kalau Gita adalah selingkuhan Nino dari Suchi. nggak lama kemudian Suchi pun masuk di ruangan yang tadinya ke toilet, Suchi pun akhirnya tau kalau Ibu Weni ternyata orangtua Firhan. disudut ruangan, Suchi pun kecewa karena selama ini Ia merasa dibodohi oleh Firhan dan juga sakit hati, karena mendengar kalau Firhan dan Gita akan dijodohkan. Suchi lari keluar ruangan, Firhan melepaskan tangan Gita dan langsung ngejar Suchi namun Suchi keburu hilang karena ngumpet. Firhan pun dilema berat, malam ini. hari menyatakan cintanya kepada Suchi bertepatan dengan Ibunya yang menyuruh Firhan segera menikah dengan Gita.
Hari ini, tenda pernikahan sudah mulai dipajang di depan rumah Firhan, dengan muka lesu dan pucat Firhan memakai baju pengantin di kamarnya. dari luar Firhan mendengar Ibu Weni lagi telfonan dengan orangtua Gita dan mengatakan kalau pernikahannya batal karena Gita ngancam akan bunuh diri jika bukan Nino mempelai laki-lakinya. mau nggak mau terpaksa pernikahan Gita dengan Firhan batal, Firhan pun sangat gembira mendengar kabar itu dan langsung memeluk Mamanya yang lagi terbaring lemah, Firhan pun lari ke rumah Suchi namun Suchi nggak ada dan rumahnya tergembok, tetangganya mengatakan kalau Suchi sudah menjual rumahnya dan baru saja menuju stasiun kereta. Firhan lari pontang panting ke stasiun kereta dan akhirnya mendapati Suchi yang baru saja masuk di pintu kereta, Firhan pun lari kencang dan hampir saja pintu kereta tertutup, Firhan langsung memeluk Suchi dari belakang dan mengatakan kalau dia gak jadi nikah.

-   SEKIAN -                                       

KARAKTERISASI PEMAIN
1. Firhan (25 tahun)
Ganteng. lebih suka dengan status single. hobi mainin segala game. duit belanjaan nya habis Cuma beli alat game. tidak dewasa dan tidak mandiri. nggak mau nyari kerja. betah berada di zona nyaman.
2. Suchi (25 tahun)
Cantik. bawel. cukup galak. pekerja keras. cukup dewasa. anak yatim piatu, tinggal sendiri dirumah seadanya dan menghidupi diri dengan bekerja di perusahaan milik Papa Farid. pacar Nino.
3. Nino (25 tahun)
Ganteng. pamrih. jago selingkuh. pacar Suchi. so' dewasa dan so' kaya.
4. Gita (24)
Cantik. manja. setia. selingkuhan Nino di kantor. cemburuan dan tukang dendam kepada siapapun orang yang merebut kebahagiaan nya, sehingga membenarkan segala cara.
5. Ibu Weni (45)
Tegas. penuh perhatian. tetap konsisten dengan perkataan walau kadang nggak tega juga.


Posting Komentar

0 Komentar